Relawan yang membawa bantuan untuk korban gempa Cianjur, Jawa Barat, dicegat oleh warga di tengah perjalanan, Rabu (23/11). Mereka dipaksa menurunkan bantuan yang dibawa.
Salah seorang relawan, Wahyu mengaku bersama rombongan membawa mobil ambulans yang berisi bantuan. Mereka telah janjian dengan warga yang sebelumnya telah menghubungi.
"Kan kita nyasar bantuan dari sosmed atau nanya-nanya, jadi gak asal taro. Kebetulan ada yang kontak kita dan kita jalan," kata Wahyu saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (23/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Udah janjian sama orang yang butuhin banget susu bayi sama logistik, di sana belum masuk logistik," imbuh dia.
Mereka pun jalan hingga tiba di sekitar SMP 3 Padaluyu, Cugenang. Saat itu, warga telah mengadang dengan menaruh kayu di jalanan.
"Jadi mereka bukan hanya adang, tapi mereka jegat pakai kayu juga," katanya.
Sambil mengadang, tiga orang warga pun meminta bantuan kepada mereka. Menurut Wahyu, warga memaksa bantuan untuk diturunkan.
"Dia maksa, gua gak kasih, dia bilang 'mending turunin di sini daripada di atas, di atas juga banyak dibegal juga'. Minta barang turun," kata dia.
Wahyu mengaku ragu mereka merupakan warga korban gempa, menurutnya di sekitar situ tidak ada bangunan rusak maupun posko pengungsian.
Selain itu, barang yang dibawa Wahyu juga ditujukan kepada warga yang telah janjian di tempat lain.
"Enggak ada bangunan, juga gak ada mereka pakai posko, mereka minta barang turun ini di situ, gua bahasa kasarnya begal," katanya.
Lantaran tak mau menurunkan barang, mobil mereka pun diminta putar balik. Wahyu dan rombongan memilih mengambil jalan itu karena tak ingin ada kekerasan.
Mereka pun kembali turun dan mencari jalur lain menuju lokasi yang hendak dituju.
"Gua sih bisa aja kekerasan, tabrak, cuma kan gua sabar-sabarin, bawa bantuan. Ini di dalam ambulans bawa bantuan loh. Selain logistik, kita bantu juga untuk evakuasi," katanya.
(yoa/isn)