Korban Kanjuruhan Mengadu ke DPR: Biaya Pengobatan Diputus Pemerintah

CNN Indonesia
Rabu, 18 Jan 2023 20:45 WIB
Sejumlah perwakilan korban tragedi Kanjuruhan Malang mengadu ke Komisi X DPR untuk meminta keadilan dan penuntasan kasus secara transparan.
Keluarga korban Tragedi Kanjuruhan temui DPR tuntut keadilan dalam peristiwa yang menewaskan 135 orang dan ratusan korban luka-luka. (CNN Indonesia/Thohirin)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah perwakilan korban Tragedi Kanjuruhan Malang mengadu ke Komisi X DPR RI untuk meminta keadilan dan penuntasan kasus secara transparan.

Dari sejumlah persoalan yang mereka bawa ke kantor wakil rakyat, salah satunya para korban mengeluhkan bantuan pengobatan yang sudah dicabut sejak akhir Desember 2022 lalu. Kini, sejumlah korban diklaim harus mengeluarkan uang pribadi untuk membiayai pengobatan mereka.

"Kurang lebih per bulan Desember akhir. Itu sudah mulai diputus. Penangan untuk semua. Karena KLB udah dicabut," ucap salah satu tim advokasi dari Aremania, Simon Zakaria di kompleks parlemen, Rabu (18/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Simon, kini ada ratusan korban yang terpaksa harus mengeluarkan uang pribadi untuk membiayai perawatan mereka. Pencabutan bantuan tersebut diumumkan setelah status Kejadian Luar Biasa (KLB) insiden Kanjuruhan telah dicabut.

Padahal menurut Simon, pihaknya kini baru menerima data beberapa korban baru. Para korban itu mengalami sejumlah gejala mulai sesak nafas, demam tinggi, batuk berdahak, hingga iritasi mata.

"Terus untuk yang korban yang matanya sempat merah, kalau istilah pakai pengobatan tradisionil dipakai air sirih itu, itu keluar butiran kayak debu kecil-kecil," katanya.

Di satu sisi, Simon menyatakan pihaknya mengucapkan terima kasih atas bantuan yang sempat diberikan pemerintah. Namun menurutnya, bantuan tersebut tak mencukupi.

Dengan kondisi saat ini, imbuhnya, tim advokasi dari Aremania terpaksa harus mencari donasi sukarela kepada beberapa pihak. Selain untuk mengobati dampak fisik, biaya pengobatan juga untuk menangani para korban yang terkena secara psikis.

Tragedi Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu usai lanjutan BRI Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang. Tragedi tersebut menewaskan total 135 orang yang didominasi oleh para suporter Arema FC. Selain itu ada ratusan korban terluka dalamperistiwa itu.

Para korban tewas usai terkena tembakan gas air mata aparat dan berdesak-desakan di tribun penonton.

(thr/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER