Berdasarkan penelusuran, saat proyek dilanjutkan ternyata ada rumah warga di Kelurahan Bidara Cina yang terdampak.
Di RT 09 RW 04, empat bangunan yang terdiri dari satu musala dan tiga rumah warga harus digusur.
Salah seorang warga yang digusur, Atik Surati (50) mengaku awalnya kaget ketika mendengar selentingan rumahnya yang berada di bantaran Kali Ciliwung bakal terdampak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengira rumahnya tidak jadi terdampak lantaran warga telah menang di pengadilan. Atik saat itu mengaku diundang pemerintah membicarakan pembebasan lahan.
"Akhirnya saya datang, dijelaskan kompensasi, dia bilang akan ganti untung, nanti kalau ada tanaman dan lain-lain itu dapat kompensasi, ngomong itu, terus kasih paparan," kata Atik kepada CNNIndonesia.com beberapa waktu lalu.
Sejak awal, ia mengaku tidak menolak untuk digusur untuk proyek tersebut asalkan mendapat kompensasi yang sesuai.
"Mungkin bukan saya aja, mungkin keluarga yang lain seperti gitu juga. Kita kan dari punya rumah harus punya rumah, jangan dari punya rumah terus jadi gembel," kata Atik.
Belakangan, uang yang diterima dari ganti untung telah digunakan Atik membeli rumah yang lokasinya tak jauh dari rumahnya di bantaran Ciliwung yang sudah digusur.
"Ibu kan pengen tetap cari rumah dekat sini, ibu saya udah tua, untuk adaptasi dengan lingkungan baru juga kan agak sulit, beda dengan kita," katanya.
Warga terdampak lainnya, Tukijo (55) juga mengaku mendapat kompensasi sesuai yang diinginkannya.
Usai rumahnya digusur, Tukijo saat ini masih tinggal mengontrak di RT 09. Namun ia mengaku sudah mendapat rumah baru.
"Namanya kan program pemerintah masa kita ngeyel, rumah hancur, duit enggak punya. Kalau saya sih yang penting dapat rumah. Saya pindah di Kebon Nanas," katanya.
Informasi yang dihimpun CNNIndonesia.com, pembebasan lahan empat bangunan itu berproses sekitar Agustus 2022.
Warga dan pemerintah akhirnya sepakat dengan nilai ganti untung pada 5 Oktober 2022. Kurun waktu itu, DKI Jakarta dipimpin oleh Anies Baswedan.
Sejumlah warga yang ditemui mengaku di zaman Anies, beberapa perwakilan pemerintah memang kerap melakukan pendekatan kepada warga untuk pembebasan lahan di Bidara Cina.
"Zaman Pak Anies (pembebasan 4 bangunan). Pak Heru itu datang doang yang sama Pak Jokowi. 4 bulan (jabatan Heru) kok udah kayak simsalabim," kata seorang warga yang tak mau disebutkan namanya.
Saat meresmikan Bendungan Sukamahi di Kabupaten Bogor, Jumat 23 Desember 2022, Presiden Jokowi meminta Heru Budi untuk membereskan pembangunan sodetan.
Jokowi menyampaikan pengendalian banjir di Jakarta akan lebih baik apabila proyek sodetan selesai dilakukan. Kombinasi bendungan ditambah sodetan akan mengurangi separuh wilayah yang tergenang air di Jakarta.
"Kita harapkan bulan Maret juga sudah selesai (proyek sodetan kali Ciliwung ke BKT). Itu akan mengurangi banyak sekali wilayah yang sebelumnya tergenang menjadi tidak, dari 468 hektare menjadi 211 hektare, kurangnya separuh, hampir separuh lebih," kata Jokowi saat itu.
Di zaman Heru Budi, pemerintah menertibkan sebanyak 59 bangunan di Jalan IPN Kebon Nanas, RT 009 RW 06, Kelurahan Cipinang Besar Selatan. Di titik tersebut merupakan outlet sodetan.
Usai bangunan digusur, Heru mengatakan warga terdampak direlokasi ke rumah susun (rusun) Cipinang Besar Utara.
"Udah-udah selesai (dipindahkan ke rusun). Ada 25 atau 26 warga, udah selesai. Enggak ada masalah," kata Heru di Jakarta, Kamis (26/1).
Wali Kota Jakarta Timur M Anwar menyatakan status lahan yang digusur merupakan aset Pemprov DKI Jakarta yang diserahkanterimakan dari Yayasan Trisakti kepada Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur sebagai fasilitas umum dan fasilitas sosial.
Ia menjelaskan dari 52 penghuni, ada 26 orang ber-KTP DKI yang direlokasi ke rusun.
Sementara sembilan orang warga yang berdagang ditempatkan di pasar binaan PD Pasar Jaya.
Lalu warga terdampak yang ber-KTP luar kota Jakarta sebanyak 12 KK diantar ke kampung halaman.
Anwar mengatakan tak ada ganti rugi yang diberikan kepada warga lantaran lahan itu milik Pemprov.
"Itu aset Pemda. Jadi hanya (diberikan) rumah susun saja," kata Anwar kepada CNNIndonesia.com.
Kini, pembangunan sodetan yang belum selesai lintas kepemimpinan itu ditargetkan akan rampung pada April mendatang.
"Kita harapkan Insya Allah April 2023 Sodetan Ciliwung selesai dan akan dapat mengurangi banyak sekali lahan banjir yang ada di Jakarta," kata Jokowi beberapa waktu lalu.
(yoa/wis)