Kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara membuat Maimunah dan keluarga terpisah dengan sang adik ipar, Hadi. Pencarian masih dilakukan meski tak ada modal dokumen berarti.
Maimunah masih menanti dengan penuh cemas di RS Polri Kramat Jati. Ia menuturkan, ada kabar bahwa adik iparnya berada di RS Koja, tetapi ia diarahkan ke RS Polri Kramat Jati.
"Semalam jam 3 ada nama Hadi di RS Koja. Dari situ kami ke sana rame-rame, terus dari sana dirujuk ke sini [RS Polri] untuk identifikasi lebih lanjut," kata Maimunah pada CNN TV, Sabtu (4/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berkata pada Jumat (3/3) malam sang adik menonton televisi bersama beberapa anggota keluarga di rumah. Sementara Maimunah berada di rumah berbeda dalam satu kawasan yang sama.
Kemudian, tiba-tiba terdengar ledakan sehingga semua orang berhambur keluar termasuk ia dan keluarga. Setelah itu, sang adik memilih kembali ke rumah.
"Lalu ada ledakan kedua, dia enggak balik sama kami, kepisah," katanya.
Kini ia menunggu kedatangan ibunda Hadi untuk tes DNA. Namun, tes DNA disebut memerlukan dokumen pendukung. Sementara Maimunah mengaku seluruh dokumen penting yang dimiliki keluarga hangus.
"Enggak bawa apa-apa, soalnya terbakar semua. Enggak ada foto, KTP, berkas juga enggak ada semua. Enggak ada yang tersisa. Bingung, mau tes DNA katanya butuh berkas," keluhnya.
RS Polri Kramat Jati memang jadi rujukan untuk proses identifikasi korban tewas. Korban yang mengalami luka bakar parah dilarikan ke RS Pusat Pertamina.
Hingga saat ini, dilaporkan sebanyak 15 orang tewas dalam insiden tersebut. Sebanyak 49 lainnya dilaporkan mengalami luka-luka. Sementara 16 orang dilaporkan masih dalam pencarian.
Kebakaran juga membuat sebanyak 1.085 warga harus mengungsi. Pengungsi tersebar di enam titik pengungsian yang ada di wilayah Jakarta Utara.
(els/asr)