Habib Muchsin dan Asal-Usul Perkampungan Arab di Condet

CNN Indonesia
Jumat, 14 Apr 2023 13:26 WIB
Habib Muchsin bin Muhammad Alatas, tokoh agama yang tersohor di kawasan Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Makam Muchsin bin Muhammad Alatas di Condet, Jakarta Timur. (CNN Indonesia/Lina Itafiana)
Jakarta, CNN Indonesia --

Suara bising kendaraan lalu lalang menyapa pendengaran, namun hal tersebut tak membuat atensi Habib Ali teralih. Tatapannya masih tertuju ke sebuah Kitab Suci di tangan, sementara jemarinya membalik halaman demi halaman.

Ali tampak duduk bersila sembari menundukkan kepada di depan sebuah pusara dengan nisan lebih tinggi dari makam-makam sebelahnya. Terukir nama Habib Muchsin bin Muhammad Alatas dengan huruf Arab di nisan itu.

Rupanya Ali merupakan cicit dari Habib Muchsin bin Muhammad Alatas, tokoh agama yang begitu tersohor di kawasan Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ali, Habib Muchsin bin Muhammad Alatas meninggal pada 1938 silam. Ia kemudian disemayamkan di pemakaman Al Hawi yang terletak di Jalan Raya Condet, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Di kawasan yang kental dengan nuansa Timur Tengah ini terdapat bangunan berukuran sekitar 6x10 meter bercat hijau. Di kanan kiri bangunan berjajar rapi toko minyak wangi hingga toko pakaian Muslim.

Setidaknya ada 37 tujuh makam yang berada di dalam Pemakaman Al Hawi bersama Habib Muchsin bin Muhammad Alatas. Sementara itu, di area luar terdapat puluhan makam dari keturunan habib dan warga Betawi yang bermukim di Condet.

Ali menceritakan semula wilayah itu dikenal dengan nama Jalan Raya Condet. Namun, setelah Habib Muchsin bin Muhammad Alatas meninggal, masyarakat sekitar mulai menyebut dengan Kramat Jati.

"Di sekitar Jalan Raya Condet itu banyak sekali pohon jati yang tumbuh. Karena ada makam Habib Muchsin yang dikeramatkan dan banyak pohon jati di sekitar Jalan Raya Condet tersebut, warga sekitar mengenalnya dengan Kramat Jati," kata Ali di pemakaman Alhawi, Selasa (7/3).

Habib Muchsin bin Muhammad Alatas merupakan orang Hadramaut, Yaman. Ia berlayar ke nusantara bersama dengan ayahandanya. Namun, tak diketahui secara pasti kapan mereka tiba di Indonesia.

Usai menetap di Jakarta, Habib Muchsin bin Muhammad Alatas pun mempersunting perempuan Betawi asli. Ali mengatakan eyang buyutnya itu memiliki dua istri. Keduanya sama-sama dari Betawi dan masih memiliki ikatan saudara.

"Istri yang pertama dan kedua masih saudaraan. Ibu saya anak dari istri kedua," ujarnya.

Habib Muchsin bin Muhammad Alatas gemar menyebarkan agama Islam dan berdakwa di wilayah Condet dan sekitarnya. Bahkan, perjalanan menuju tempat-tempat dakwah ia tempuh dengan berjalan kaki.

Semasa hidupnya Habib Muchsin bin Muhammad Alatas dikenal dengan sifat dermawan. Ali mengatakan Habib Muchsin bin Muhammad Alatas kerap membagikan uang kepada orang-orang yang ditemuinya di jalan sepulang dari berdakwah.

"Dermawan. Dia kadang-kadang kalau habis ceramah habis ngaji duitnya habis di jalan dikasihkan ke orang-orang nyampe rumah itu enggak ada duit. Itu kelebihannya," ucap Ali.

Selain itu, Habib Muchsin bin Muhammad Alatas juga memiliki kelebihan untuk menyembuhkan orang sakit. Ali menyebut orang-orang berbondong-bondong datang kepada eyang buyutnya untuk berobat. Mereka percaya bahwa air pemberian Habib Muchsin bin Muhammad Alatas bisa menyembuhkan penyakit.

"Bisa nyembuhin orang sakit. Orang-orang banyak pada datang minta obat. Dengan dikasih air sembuh. Nyembuhin orang lumpuh, orang gagu (tuna wicara), orang enggak bisa jalan, macem-macem. Dikasih air doang. Dibacain salawatnya dia," kata Ali.

Ali mengatakan Habib Muchsin bin Muhammad Alatas memiliki keistimewaan begitu banyak. Namun, keistimewaan itu kadang tak masuk di akal.

"Keistimewaanya tu banyak dan enggak masuk akal. Kadang-kadang ngomong sama istrinya, istrinya enggak punya apapun cerita ke dia 'ntar juga ada yang bawa begini begini' bener ternyata ada aja yang bawain. Bawain kambing, sayur mayur, beras," ujarnya.

Kini makam Habib Muchsin bin Muhammad Alatas banyak dikunjungi peziarah dari berbagai daerah, terutama di bulan-bulan sakral penanggalan tahun Hijriah, seperti Syakban dan Ramadan.

"Warga tiap Jumat pasti ke sini. Apalagi kalau mau Syakban, mau bulan Ramadan banyak. Sampai berbis-bis sampai pagi. Paling ramai Ramadan," ucap Ali.

"Yang ziarah macem-macem ada yang dari Kalimantan, Sulawesi, Aceh, Vietnam, China, kalau sekitar sini sebagian doang," imbuhnya.

Beberapa peziarah tampak silih berganti mendatangi makam Habib Muchsin bin Muhammad Alatas di pemakaman Al Hawi. Kebanyakan dari mereka datang bersama sanak-saudara. Mereka tampak khusyuk berdoa di atas pusara pemakaman. Tak lupa para peziarah juga menaburkan bunga.

Karomah Habib Muchsin Penyembuh yang Sakit

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER