Shane Lukas Tulis Surat untuk David dari Balik Jeruji Besi
Shane Lukas Rotua Pangondian Lumbantoruan (19) menulis surat yang ditujukan kepada korban penganiayaan Cristalino David Ozora alias David.
Berdasarkan foto yang beredar, surat tersebut ditulis tangan oleh Shane. Dalam surat itu Shane juga membubuhkan tanda tangan di akhir surat tersebut.
Saat dikonfirmasi, kuasa hukum Shane, Happy SP Sihombing membenarkan surat itu ditulis langsung oleh kliennya dan ditujukan kepada David.
"Surat itu original ditulis oleh Shane Lukas. Dia bilang tolong kasih dong ke adik David," kata Happy saat dihubungi, Selasa (28/3).
Happy turut menyebut surat itu telah dibawa pihaknya ke rumah sakit agar bisa diberikan ke pihak keluarga David. Namun, kata dia, surat itu tak bisa langsung diserahkan ke keluarga David dan hanya dititipkan ke resepsionis.
"Kita ke sana minggu lalu kita diterima ada satu orang keluarganya, dia bilang, ayahnya David belum bisa terima karena masih mendampingi di ruang pemulihan. Titip saja suratnya sama bunganya di resepsionis di RS Mayapada," tutur dia.
Berdasarkan surat yang diterima, Shane menyampaikan permohonan maaf kepada David, orang tuanya hingga keluarganya:
"Adik David, sebelumnya abang, Shane Lukas mau meminta maaf kepada adik David, Papa dan mama David serta keluarga dan orang-orang yang David sayang. Saya juga mau meminta maaf kepada adik dan orang tua teman David atas kejadian yang menimpa adik David. Saya atas nama pribadi meminta maaf," kata Shane dalam surat tersebut.
Masih dalam surat tersebut, Shane Lukas juga berjanji akan membantu mengusut tuntas kasus penganiayaan berat yang dialami David.
"Dan saya mohon bantu kepada keluarga David dan teman-teman agar bisa saya bisa membantu memecahkan perkara ini," ujarnya.
Respons keluarga David
Terpisah, perwakilan keluarga David, Alto Luger mengaku pihaknya sudah menerima surat yang ditulis oleh Shane tersebut.
Namun Alto menilai surat tersebut adalah bentuk tindakan tak berempati. Sebab, surat itu baru dikirim satu bulan usai David dianiaya.
"Itu surat yang nirempati. Pertama, surat ini datang hampir sebulan setelah kejadian. Kedua, suratnya meminta David dan keluarganya berdoa untuk S," ucap dia.
Lebih lanjut, Alto kembali menegaskan pihak keluarga David telah menutup pintu damai dan maaf dalam kasus penganiayaan ini.
"Tidak ada maaf dan tidak ada damai," kata Alto.
Sebelumnya, Cristalino David Ozora alias David yang merupakan anak pengurus GP Ansor Jonathan Latumahina mengalami penganiayaan pada akhir Februari lalu.
Dalam kasus ini, Mario Dandy dan Shane Lukas telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan ini. Keduanya telah ditahan di Rutan Polda Metro Jaya.
Selain itu, polisi juga telah meningkatkan status perempuan berinisial AG dalam kasus ini sebagai anak yang berkonflik dengan hukum.
Rencananya AG bakal menjalani sidang perdana kasus penganiayaan ini pada Rabu (29/3) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan agenda diversi.
(dis/ain)