Eks Rektor Universitas Negeri Lampung (Unila), Karomani mengaku anak Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin turut menitipkan seorang mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran Unila.
Hal itu terungkap dalam sidang lanjutan kasus suap penerimaan mahasiswa baru (PMB) Unila yang berlangsung di Pengadilan Negeri Tanjung Karang, Bandar Lampung, Kamis (6/4).
Awalnya, Jaksa KPK Agus Presetya Raharha menampilkan barang bukti berupa catatan nama-nama calon mahasiswa dan orang yang menitipkannya ke Unila. Kemudian, Jaksa KPK, bertanya terkait banyaknya nama-nama besar yang tertera di dalam barang bukti tersebut, termasuk salah satunya tertulis 'Anak Wapres' untuk mahasiswa berinisial MFJ.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bisa saksi jelaskan nama-nama ini agar tidak menjadi fitnah," kata Agus di persidangan mengutip detikcom.
Kemudian, Agus menanyakan apakah Karomani bertemu langsung dengan Wapres atas penitipan calon mahasiswa yang dimaksud. Karomani pun menjawab dia hanya bertemu dengan anaknya Wapres yakni Siti Ma'rifah. Siti merupakan putri sulung Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin.
"Tidak, saya hanya bertemu dengan anaknya yang bernama Siti Ma'rifah. Karena sama-sama orang Banten," jawab Karomani.
Dalam sidang ini Karomani juga menyatakan titipan anak Wapres ini tidak diterima di jalur SBMPTN.
"Di SBMPTN tidak lulus, lulusnya di jalur SMMPTN (Mandiri)," ujarnya.
Dalam persidangan ini Karomani belum menjelaskan hubungan mahasiswa inisial MFJ tersebut dengan Siti Ma'rifah, putri sulung Ma'ruf Amin. Namun dia mengklaim tidak ada mahar dalam penitipan mahasiswa dari anak Wapres tersebut.
Karomani tak bisa menahan emosi dan mengancam akan melaporkan media ke polisi. Emosi Karomani meluap saat ditanya soal kesaksiannya yang menyebut anak Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Siti Ma'rifah turut menitipkan mahasiswa ke Unila.
Bukannya menjawab pertanyaan itu, Karomani malah mengungkapkan kekesalannya kepada awak media. Dia menuding, lebih dari 60 persen media yang ada adalah tukang penyebar kabar bohong.
"Media itu hanya 40 persen berita dipercaya. Sisanya hoaks, prihatin saya," kata dia kepada wartawan.
"Jadi saya meminta kepada media untuk memberitakan sesuai fakta," tambahnya.
Dia mengambil contoh, soal infak dari para penitip mahasiswa masuk ke Unila. Dia mengatakan, infak itu bukanlah bagian dari suap yang dituduhkan terhadapnya.
"Sebagai contoh apakah kalian bisa membedakan apa infak dan bukan infak. Tapi saya di media nasional disebut rektor Unila menerima suap berkode infak, kalian tahu tidak apa itu infak, kalian hanya mengutip dakwaan KPK bukan mengutip saya dong," terang dia.
Kemudian, Karomani yang terlihat emosi lantas mengancam akan melaporkan beberapa media terkait pemberitaan.
"Saya akan laporkan beberapa media usai saya keluar dari penjara ya," ancamnya.
Ditanya terkait kesaksiannya dalam persidangan, Karomani malah meninggalkan awak media menuju ruang tahanan.
"Semua sudah disampaikan dalam sidang tadi," ucap Karomani menuju ruang tahanan.
Anak Wapres Ma'ruf Amin, Siti Ma'rifah membantah tuduhan Karomani tersebut. Ia mengaku mengenal Karomani pada saat masa kampanye pemilihan presiden (Pilpres) 2019, tepatnya pada saat kegiatan seminar atau istighosah di Lampung.
"Sebelum Covid saya pernah ditanya oleh Prof Karomani, apa saya nitip mahasiswa di UNILA di Fakultas Kedokteran? Saya lupa namanya Fadhli atau Fadhil. Saya jawab tidak. Karena memang saya tidak pernah titip untuk jadi Mahasiswa disana," kata Siti kepada CNNIndonesia.com.
"Prof bilang itu katanya titipan anak Wapres. Saya bilang, tanyakan saja pada tim Prof yang menerima titipan tersebut dari siapa. Karena Prof tau Anak Wapres itu dengan saya tidak kenal dengan yang lain. Sebenarnya hal ini bisa di telusuri dan dicari siapa sebenarnya yang menitip itu," sambungnya.
Baca berita lengkapnya di sini.
(tim/dal)