ANALISIS

Nasib NasDem di Kabinet Jokowi Usai Johnny Plate Tersangka

CNN Indonesia
Rabu, 24 Mei 2023 10:02 WIB
Penetapan Menkominfo Johnny G Plate sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi membuat posisi NasDem makin dipertanyakan di kabinet Jokowi.
Hubungan Nasdem dan Jokowi makin buruk usai pencapresan Anies. Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden

Kendati demikian, Arifki NasDem juga dinilai sulit untuk hengkang dari koalisi Jokowi lantaran lemahnya daya tawar NasDem kini.

"Menurut saya, NasDem bakal kesulitan untuk keluar sendiri. Karena jika ia keluar sendiri bakal dianggap meninggalkan Jokowi. Tawar menawar NasDem dengan Jokowi tidak lagi terlalu strategis seperti dulu," kata Arifki.

Nasdem harus sadar, Anies makin gencar kritik

Arifki juga merespons sikap Anies Baswedan yang makin gencar dan terang-terangan melayangkan kritik terhadap pemerintah Jokowi. Menurut Arifki, secara tidak langsung, NasDem bisa jadi membaca bahwa dirinya akan dikeluarkan dari kabinet Jokowi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arifki menilai Anies tidak memiliki pilihan lain, kecuali mengkritik pemerintah dengan menggunakan narasi oposisi, untuk menggaet suara pemilih di Pilpres 2024 mendatang.

"Makanya pandangan-pandangan frontal terhadap pemerintahan Jokowi adalah cara bagi Anies untuk membangun batas atau garis bahwa dia bukan bagiannya Jokowi," jelas Arifki.

Menteri Nasdem tidak nyaman

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menilai kasus Plate akan membuat menteri NasDem yang lain menjadi tidak nyaman dalam menjalankan tugasnya. Atas dasar itu ia menilai NasDem mestinya menarik para kadernya dari jabatan menteri dari kabinet Jokowi demi menjaga martabat partai. 

"Surya Paloh seyogyanya sensitif melihat itu daripada menteri-menterinya bekerja tidak nyaman dan itu bisa jadi dibuat sengaja tidak nyaman, kan lebih baik didahului dengan menarik para menterinya. Itu akan membuat harga diri NasDem lebih tinggi dan menunjukkan bahwa NasDem itu tidak sekadar menempatkan mentri-menterinya untuk mendapatkan kekuasaaan. Tetapi niat awal mereka adalah utnuk membantu Jokowi agar periode Jokowi itu sukses," kata Jamiluddin sata dihubungi CNNIndonesia.com.

Di sisi lain menurut Jamiluddin, Jokowi terlihat sulit menendang kader NasDem dari kabinet lantaran jasa NasDem cukup besar dalam pemenangannya dulu. Ia menyebut ada dua kemungkinan yang bakal dilakukan Jokowi, yakni menunggu kasus seperti yang terjadi pada Johnny Plate atau membuat menteri NasDem tidak betah.

"Yang lebih utama saya melihatnya begini, kalau NasDem tidak segera menarik menterinya dari kabinet, ini kan membuat NasDem juga akan serba salah saat mengusung Anies. Karena kalau NasDem tetap ada di koalisi, tentu NasDem tidak bisa atau tidak leluasa untuk menyatakan sikap-sikap politiknya," jelas Jamiluddin.

NasDem dinilai bakal mendapat keuntungan jika memilih menjadi partai opsisi pemerintah. NasDem disebut dapat lebih leluasa untuk menetapkan strategi untuk mendongkrak elektabilitas Anies dan mendukang suara dari masyarkat yang berseberangan dengan pemerintah.

(pop/dal)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER