Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri dikabarkan menggeledah rumah terduga teroris di Dupak, Krembangan, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (24/5) siang.
Rumah itu adalah milik Y (48) dan keluarganya. Warga sekitar menyebut sejumlah petugas datang sejak pukul 09.00 WIB hingga sekitar pukul 12.30 WIB.
Wakil RW setempat, Gandhi Setyo Purnowo mengatakan tim Densus 88 menyita sejumlah buku dan kardus milik Y.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang dibawa banyak, saya enggak tahu spesifik. Tapi banyak ada beberapa item. Buku-buku, senjata enggak ada," kata Gandhi.
Menurut Gandhi rumah itu ditempati oleh ayah, ibu, istri dan dua anak Y. Namun, Y hanya sesekali terlihat di kediamannya.
"Orangnya enggak pernah ada di rumah. Saya enam tahunan enggak pernah ketemu. Hanya say hello," ujarnya.
Gandhi mengatakan Y juga jarang bersosialisasi dengan warga sekitar. Terakhir mereka bertemu, sekitar sebulan yang lalu.
Dalam sebuah perbincangan, kata Gandhi, Y juga kerap mengajak warga sekitar untuk berdebat masalah agama.
"Ujung-ujungnya memecah. Saya udah curiga. Unsurnya memecah-belah masalah jihad, apa," ujarnya.
Gandhi menyebut Y pernah memiliki toko plastik. Namun, ia tak tahu apa pekerjaan Y sekarang usai tokonya tersebut tutup.
Sementara itu ditemui usai penggeledahan, orang tua Y, yakni H dan S mengaku anaknya itu terakhir kali berada di rumah pada 12 Mei 2023 lalu.
Anaknya itu sempat berpamitan berangkat kerja ke Solo, Jawa Tengah. Namun ia tak tahu pasti apa pekerjaan yang dilakoni Y.
"Tanggal 12 [Mei] di rumah. Enggak, enggak tahu kerja (apa). Terus pamit kerja lagi. Pamit kerja di Solo," katanya.
Hingga kini, belum ada keterangan pihak kepolisian perihal penggeledahan rumah terduga teroris di Dupak, Krembangan, Surabaya, ini.
(frd/fra)