Sebanyak 122 santriwati Pondok Pesantren Al Hasani, Kecamatan Jambesari Darus Sholah, Bondowoso keracunan makanan.
Kabid Pencegahan dan Penanganan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Bondowoso, Tuhu Suryono menduga penyebab keracunan dari makanan yang disediakan pesantren.
Kejadian ini diketahui saat sejumlah santriwati berdatangan ke Puskesmas Kotakulon, Selasa (4/7) pagi. Mereka mengeluhkan gejala sakit yang sama, yakni muntah, diare dan demam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk gejalanya semua muntah berak sama demam. Jadi diperkirakan karena saluran pencernaan terganggu," kata Tuhu saat dikonfirmasi, Rabu (5/7).
Puskesmas kemudian melaporkan kejadian ini ke Dinkes Bondowoso. Mereka pun melakukan penyelidikan di lokasi. Ternyata ditemukan banyak kasus serupa.
Mengetahui hal itu, ratusan santri yang sakit itu langsung dilarikan ke beberapa fasilitas kesehatan di Bondowoso.
"Ternyata ditemukan sudah banyak temannya yang sakit. Karena sudah banyak, semuanya yang ada risiko kami rujuk ke delapan puskesmas, tiga rumah sakit dan satu klinik,"ucapnya.
Dari 112 itu, 71 santri di antaranya menjalani perawatan intensif di RS, puskesmas hingga klinik. Sedangkan, 41 santri lainnya rawat jalan.
"Kalau posisi terakhir dari yang rawat inap 71, yang rawat jalan 41. Jadi 71 yang rawat inap perlu diobservasi dan lainnya 41 dipulangkan," ucap dia.
Tuhu menyebut makanan yang diduga menjadi sumber keracunan telah diambil beberapa sampel makanan untuk diuji laboratorium.
"Makanan yang dimakan di ponpes. Jadi kan anak santri ini makannya di dalam. Makanya untuk mencari penyebab mungkin ada beberapa sisa makanan kami ambil juga bawa ke lab untuk mencari penyebabnya," pungkasnya.
(frd/isn)