Aparat Kepolisian dan TNI mengamankan pelaksanaan ibadah jemaat GBI Cinere Bellevue di Kapel Gandul, Cinere, Depok setelah tempat ibadah itu didatangi oleh sejumlah massa.
Kapolres Metro Depok Kombes Ahmad Fuady mengatakan pengamanan ini tetap dilakukan meskipun jemaat mengikuti ibadah secara online.
"Kegiatan hari ini di Kapel GBI berlangsung ibadah kami dari jajaran Polres Metro Depok bersama Kodim 0508/Depok menjamin pelaksanaan ibadah tersebut berjalan dengan baik, aman, dan lancar," kata Fuady kepada wartawan, Minggu (17/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah kegiatan bisa berlangsung, aman, lancar, dan kondusif, walaupun masih dilaksanakan secara online gitu ya," sambungnya.
Fuady menuturkan pihaknya bersama Kodim 0508/Depok berkomitmen tidak boleh ada intimidasi maupun persekusi terkait pelaksanaan ibadah di wilayahnya.
Ia berharap masyarakat ikut berperan dalam menjaga kondusivitas pelaksanaan ibadah umat beragama di wilayah Depok.
"Silakan seluruhnya ada prosedur ada jalurnya masing-masing ya tidak boleh melakukan upaya-upaya kekerasan ataupun upaya-upaya lain," ujarnya.
Dalam kesempatan sama, Komandan Kodim (Dandim) 0508 Depok Letkol Inf Totok Priyo turut mengingatkan soal toleransi, terutama terkait pelaksanaan ibadah.
"Kita harus bisa melaksanakan toleransi umat beragama secara maksimal, kita kan negara Pancasila. Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi satu. Toleransi agama itu harus benar-benar kita junjung," ucap Totok.
Sebelumnya, pengurus gereja GBI Cinere Bellevue Arif Syamsul menuturkan tempat ibadahnya diserang puluhan orang warga pada Sabtu (16/9) pagi.
"Jadi, pukul 07.00 mereka ada kumpul-kumpul, ada 50 orang pakai serban dan lain sebagainya. Mereka mendatangi kapel kami, sempat menggedor-gedor, teriak-teriak. Habis itu mereka bubar," kata Arif.
Arif menjelaskan kapel yang dijadikan tempat beribadah adalah bangunan ruko tiga lantai. Ruko tersebut telah disewa sejak dua bulan lalu, namun belum lama digunakan untuk beribadah. Menurut dia, pihaknya agak dipersulit oleh LPM setempat saat meminta izin melakukan peribadatan di tempat tersebut.
Sementara itu, Fuady menyatakan tidak ada penyerangan kapel atau rumah ibadah di Gandul, Depok. Kata dia, kejadian sebenarnya adalah sekelompok orang hanya mendatangi kapel untuk menyampaikan penolakannya.
"Tidak ada penyerangan rumah ibadah. Tadi pagi sekitar pukul 07.00 Ketua LPM [Lembaga Pemberdayaan Masyarakat] dan jemaat yang ikut kajian subuh di masjid dekat lokasi kapel mendatangi lokasi kapel GBI untuk menyampaikan penolakan adanya kapel tersebut," ujar Fuady lewat pesan tertulis.
(dis/isn)