Update Dewas Periksa Firli: Tanya Rumah Kertanegara, Konfrontasi SYL

CNN Indonesia
Rabu, 22 Nov 2023 11:03 WIB
Berikut adalah sejumlah fakta pemeriksaan Dewas KPK atas Firli yang dirangkum CNNIndonesia.com dari berbagai sumber:
Ketua KPK Firli Bahuri usai memenuhi panggilan Dewas KPK di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Senin (20/11/2023).(CNN Indonesia/Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dewan Pengawas (Dewas) KPK telah melakukan klarifikasi selama tiga jam terhadap Ketua KPK Komjen Pol (Purn) Firli Bahuri soal pertemuan dengan eks menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), Senin (20/11) siang.

SYL kini telah menjadi tersangka tipikor di lingkungan Kementan dan ditahan KPK.

Dalam klarifikasi secara tertutup itu,Dewas menanyakan sejumlah hal terhadap pensiunan jenderal bintang tiga tersebut. Anggota Dewas KPK Albertina Ho mengatakan pihaknya menargetkan untuk secepat mungkin merampungkan pemeriksaan dugaan pelanggaran kode etik terhadap Ketua KPK Firli Bahuri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, berikut sejumlah fakta yang pemeriksaan Dewas KPK yang dirangkum CNNIndonesia.com dari berbagai sumber:

Rumah di Kertanegara

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) turut menanyakan rumah sewa di Kertanegara, Jakarta Selatan, kepada Ketua Firli dalam proses klarifikasi yang dilakukan pada Senin, 20 November 2023.

Anggota Dewas KPK Syamsuddin Haris mengatakan pihaknya menyatukan semua aduan pelanggaran kode etik dan pedoman Firli dalam satu berkas.

Berdasarkan catatan CNNIndonesia.com, Firli diadukan ke Dewas KPK terkait pertemuannya dengan mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dan rumah sewa di Kertanegara yang tidak ada di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

"Semua pengaduan terkait FB [Firli Bahuri] kita satukan, jadi sudah sekalian diklarifikasi juga kemarin," ujar Syamsuddin saat dikonfirmasi melalui pesan tertulis, Selasa (21/11).

Peluang konfrontasi Firli dan SYL

Dewas KPK membuka kemungkinan untuk mengonfrontasi antara Firli dan SYL apabila diperlukan.

"Ya, nanti kami lihat perkembangannya, kalau memang perlu lakukan," kata Anggota Dewas KPK Albertina Ho usai klarifikasi Firli di Gedung ACLC KPK, Jakarta Selatan, Jakarta, Senin lalu.

Mengenai apakah Dewas KPK akan kembali memanggil Firli, Albertina mengatakan dirinya belum bisa memastikan karena hasil klarifikasi terhadap Firli akan terlebih dulu dipelajari dan diverifikasi.

Oleh karena itu, perempuan yang sebelumnya juga dikenal sebagai hakim tipikor itu mengaku belum bisa memberikan kesimpulan soal hasil klarifikasi Firli yang berlangsung hari tersebut.

Terpisah, Ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan Panggabean belum dapat memastikan konfrontasi antara Firli dan SYL.

"Melihat kepentingannya nanti, apakah perlu atau tidak. Kita lihat nanti," kata Tumpak.

Dia menegaskan terdapat perbedaan keterangan yang disampaikan kedua pihak tersebut. Kendati demikian, Tumpak tidak merinci lebih jauh perbedaan keteranagan yang dimaksud.

"Ada perbedaan lah. Ya perbedaannya ya masa saya harus bilang. Ada perbedaan. Enggak boleh (disampaikan)," kata Tumpak.

Butuh saksi-saksi lain

Meski sudah cukup banyak saksi yang diperiksa terkait laporan terhadap Firli, Albertina mengatakan Dewas KPK masih memerlukan keterangan dari beberapa saksi lainnya.

Albertina juga belum bisa memberikan kesimpulan soal hasil klarifikasi Firli yang berlangsung Senin lalu.

"Ya nanti setelah ini kan Dewas-nya rapat dulu, mana lagi yang perlu dipanggil, dipanggil. Mana yang perlu dipanggil ulang, dipanggil ulang," jelas Albertina.

Ia juga menjelaskan hasil klarifikasi yang dilakukan pihaknya terhadap Firli pada hari itu. Albertina menyebut pensiunan jenderal polisi bintang tiga itu diklarifikasi terkait laporan yang diajukan kepada Dewas KPK.

Sementara itu, Tumpak menjelaskan Dewas masih akan memeriksa banyak pihak, termasuk dari pihak Kementerian Pertanian maupun internal KPK.

Target segera rampung

Albertina menyebut Dewas menargetkan kasus ini dapat segera selesai. Menurut Albertina, status Firli di Polda Metro Jaya tidak akan berpengaruh dengan proses jalannya perkara di Dewas KPK. Hal itu, jelas dia, karena Dewas memeriksa etik, bukan pidana.

"Ya, target kami (rampung) sesegera mungkin," kata Albertina pada Senin lalu di Gedung ACLC KPK pada Senin lalu.

Anggota Dewas KPK datangi Bareskrim

Albertina Ho terlihat mendatangi markas Bareskrim Polri di Jakarta Selatan pada Selasa (21/11) lalu. Kedatangannya disebut untuk berkoordinasi dengan Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dittipidkor) Bareskrim Polri.

Albertina terlihat keluar dari Gedung Bareskrim Polri pada pukul 15.28 WIB. Namun, Albertina bungkam saat ditanya wartawan perihal kedatangannya ke Bareskrim dan dia langsung masuk ke mobil dinasnya.

Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi (Wadirtipidkor) Bareskrim Polri Kombes Pol. Arief Adiharsa mengatakan kedatangan Albertina Ho ke Bareskrim Polri bukan terkait pemeriksaan kasus dugaan pemerasan terhadap eks menteri pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

"Bukan pemeriksaan, melainkan kegiatan koordinasi biasa antara Dewas KPK dengan Dittipidkor Bareskrim," kata Arief Adiharsa saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Arief menjelaskan kedatangan Albertina Ho ke Bareskrim Polri hanya terkait pelaksanaan tugas-tugas Dewas KPK.

Pernyataan Firli usai diklarifikasi Dewas KPK

Pada Senin kemarin, Firli mengaku telah menyampaikan semua hal kepada Dewas KPK.

"Saya sudah berikan semua apa yang dimintakan oleh Dewan Pengawas. Tentu ini adalah sesuai dengan surat undangan klarifikasi oleh Dewas dan sudah saya sampaikan semuanya utuh dari mulai A sampai Z," ujar Firli di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Senin lalu.

Sebelumnya, Koordinator Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman melaporkan Firli ke Dewas KPK terkait sewa rumah di Jalan Kertanegara Nomor 46, Jakarta Selatan, seharga Rp650 juta per tahun.

Laporan yang dilayangkan pada Selasa (7/11) itu mempermasalahkan tindakan Firli yang diduga tidak jujur dalam mengisi LHKPN dan gaya hidup mewah. Sewa rumah di Kertanegara dimaksud tidak tercantum dalam LHKPN Firli.

(ryn, antara/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER