Gunung Anak Krakatau kembali erupsi dan menyemburkan abu vulkanik sebanyak tujuh kali sejak Selasa (28/11) dini hari.
Letusan gunung berapi di perairan Selat Sunda itu terjadi pada Selasa dini hari pukul 00.00 WIB dengan ketinggian semburan abu vulkanik mencapai 2.000 meter dari atas puncak. Kolom abu berwarna hitam tebal mengarah ke barat laut. Titik api setinggi 50 meter juga terlihat dari lokasi semburan. Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 75mm selama 2 menit 29 detik.
Erupsi kedua terjadi pukul 06.29 WIB dengan ketinggian 1.000 meter dari atas puncak. Kolom abu berwarna kelabu hingga hitam mengarah ke utara. Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 70mm selama 2 menit 10 detik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Letusan ketiga terjadi pukul 09.04 WIB dengan ketinggian 800 meter, abu berwarna kelabu hingga hitam, mengarah ke utara. Dalam rekaman seismogram, amplitudo maksimumnya 60mm dan berlangsung selama 2 menit 25 detik.
"Selanjutnya letusan ke empat, terjadi pukul 09.15 WIB dengan ketinggian semburan 1.500 meter dari atas puncak, abu berwarna kelabu hingga hitam mengarah ke timur laut. Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 65mm, selama 1 menit 7 detik. Terdengar suara dentuman," tulis Magma Indonesia, aplikasi resmi milik PVMBG, Selasa (28/11).
Letusan kelima terjadi pukul 10.51 WIB dengan semburan setinggi 1.500 meter, beramplitudo maksimum 65mm selama 1 menit 5 detik. Tidak terdengar suara dentuman dan abu vulkanik berwarna kelabu hingga hitam mengarah ke utara.
Selanjutnya erupsi ke enam, terjadi pukul 11.38 WIB dengan semburannya mencapai 800 meter, amplitudo maksimumnya 60mm dan berlangsung selama 33 detik. Abu berwarna hitam mengarah ke utara.
Letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) ke tujuh, terjadi pukul 13.21 WIB, dengan ketinggian semburan abu vulkanik mencapai 1.000 meter. Kemudian amplitudo maksimumnya 70mm selama 46 detik. Abu vulkanik berwarna hitam tebal mengarah ke timur laut.
Status Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda berada di Lebak III atau Siaga, dengan rekomendasi dilarang beraktivitas dalam radius lima kilometer. Masyarakat diminta tidak mudah percaya informasi yang beredar dan selalu memeriksa kebenarannya melalui sumber terpercaya.