Rumah Sakit Polri Kramat Jati mengungkap sejumlah temuan awal terkait kasus kematian empat anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto mengatakan dari hasil pemeriksaan, jasad korban telah mulai mengalami pembusukan. Keempat korban diperkirakan sudah meninggal dunia sejak 3-5 hari sebelum ditemukan pada Rabu (6/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tewas perkiraan tiga sampai lima hari. Karena sudah ada pembusukan. Jadi semua sama, artinya meninggalnya dalam waktu yang hampir bersamaan," kata Hariyanto dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (7/12).
Hariyanto menambahkan berdasarkan pemeriksaan luar tubuh tidak ditemukan bekas luka sayatan ataupun senjata tajam di keempat jasad. Namun, ia mengatakan terdapat luka diduga bekas memar atau lebam di sekitar area mulut dan hidung.
Petugas forensik saat ini tengah melakukan uji histopatologi untuk memastikan apakah memar tersebut terjadi pada saat korban masih hidup atau faktor pembusukan.
"Jadi agak-agak enggak jelas. Kalau kematiannya baru, lebam itu jelas kelihatan. Tapi karena ada pembusukan, warna-warnanya hampir sama, sehingga diperlukan pemeriksaan lanjutan yaitu pemeriksaan histopatologi," ucapnya.
Diberitakan, empat orang anak ditemukan meninggal dunia dalam kondisi terkunci di sebuah kamar di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu.
Dari lokasi kejadian, polisi menemukan pesan bertuliskan 'puas bunda, tx for all' berwarna merah di lantai. Diduga tulisan itu dibuat oleh terduga pelaku berinisial PD alias P (41) yang merupakan ayah para korban.
Mayat empat bocah yakni anak perempuan berinisial VA (6) dan S (4), kemudian anak laki-laki berinisial Ar (3) dan As (1). Istri terduga pelaku saat ini dirawat di rumah sakit. Ia diduga jadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
(tfq/tsa)