Pengamat politik Asrinaldi dan Dedi Kurnia Syah menilai debat capres tidak perlu diubah lagi formatnya. Dia menyebut KPU akan terlihat tidak profesional jika mengubah format debat karena mengikuti 'selera' presiden.
"KPU lembaga independen dan profesional dalam menyelenggarakan Pemilu. Apakah hanya karena tidak menguasai data, format debat diubah? Lalu seperti apa debat presiden tersebut? Justru dalam konteks ini masih biasa-biasa saja debatnya," kata Asrinaldi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia pun membandingkan debat kemarin dengan perdebatan calon presiden di negara-negara yang demokrasinya terbilang maju.
"Sungguh menarik dan mencerdaskan. Standar calon presiden memang harus tinggi dan menguasai masalah bangsa dan negara, paling tidak dalam konteks dasar. Kalau data saja tidak dikuasai, bagaimana mau mengambil kebijakan negara yang besar ini," jelasnya.
Sementara itu, Pengamat Politik Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai usulan Jokowi itu bisa ditindaklanjuti oleh KPU dengan membuat rambu-rambu sebagai antisipasi agar kandidat menghindari hal-hal yang menyerang pribadi.
"Supaya debat fokus pada persoalan fundamental, substansial, esensial dan bisa mengedukasi masyarakat," kata Karyono.
Namun, kata Karyoto, seharusnya Jokowi bukan hanya menyarankan hal itu saja. Dia mengatakan Jokowi seharusnya menyarankan hal yang sama ketika cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka bertanya dengan menggunakan singkatan kepada cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar dalam debat.
"Perlu juga rambu-rambu agar dalam mengajukan pertanyaan antar kandidat itu tidak mengajukan pertanyaan yang sengaja untuk menjebak," ujarnya.
"Seperti yang dilakukan oleh Gibran, putranya Pak Jokowi yang mengajukan ke Pak Muhaimin tanpa penjelasan. Perlu juga dong diatur supaya fair," imbuhnya.
Terkait itu, Ketua KPU Hasyim Asy'ari sudah merespons kritik Jokowi soal debat ketiga Pilpres 2024 yang dinilai tidak edukatif karena banyak serangan yang bersifat personal.
Hasyim menegaskan pihak penyelenggara tidak berwenang untuk menilai substansi debat Pilpres 2024. Dia juga mengatakan debat capres dan cawapres tidak akan diubah.
"Saya tidak komentar ya. KPU ini kan menyelenggarakan debat sudah dengan berbagai macam pertimbangan dan pembicaraan, kesepakatan dengan semua tim pasangan calon, termasuk dengan televisi," ujar Hasyim di Kantor KPU RI, Jakarta, Selasa (9/1).
(yla/pmg)