Kisah Orang-orang yang Menghapus Tato Saat Ramadan di Jakarta

CNN Indonesia
Rabu, 27 Mar 2024 07:33 WIB
Berbagai motif melatarbelakangi sejumlah warga yang mengikuti layanan hapus tato di bulan Ramadan. Salah satunya, ingin hijrah jadi lebih baik.
Berbagai motif melatarbelakangi sejumlah warga yang mengikuti layanan hapus tato di bulan Ramadan, yang utama adalah ingin hijrah lebih baik. (CNN Indonesia/Rachel Tesalonika)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ramai orang di Gedung PTSP Lantai 2 Kantor Walikota Jakarta Pusat sejak pagi pada Selasa (26/3). Mereka bukan bermaksud untuk mengurus administrasi ataupun birokrasi lainnya.

Orang-orang yang terdiri dari berbagai lapisan umur itu sedang menjalani kegiatan pembersihan atau hapus tato yang dilakukan gratis di kantor wali kota tersebut.

Sandro (25) telah mengantre sejak pukul 12.00 WIB. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mendatangi Gedung PTSP setelah menyelesaikan perkuliahannya di salah satu perguruan tinggi di Jakarta.

Pria asal Kemayoran, Jakarta Pusat, ini berencana untuk melanjutkan karier mengikuti seleksi CPNS di salah satu instansi pemerintahan. Untuk mengejar mimpinya, ia kemudian harus menghapus jejak tato yang telah tercetak di tangannya sejak 2019 silam. Sebagaimana yang diketahui, salah satu syarat untuk mendaftar sebagai PNS yakni harus bebas dari tato.

"Iya, soalnya ada saudara yang tes CPNS juga, diceknya ke semua badan," kata Sandro kepada CNNIndonesia.com.

Panggilan dari meja administrasi  mengakhiri perbincangan CNNIndonesia.com dengan Sandro. Begitu namanya dipanggil dia langsung menghampiri meja administrasi.

Sandro merupakan salah satu peserta layanan hapus tato gratis yang diadakan BAZIS BAZNAS DKI Jakarta pada Selasa (26/3) di Kantor Walikota Jakarta Pusat.

Sebelum di sini, bekerja sama dengan Islamic Medical Service (IMS) mereka mengadakan kegiatan serupa di kantor wali kota lain di Jakarta.

Layanan hapus tato gratis selama satu hari itu digelar pada hari terpisah di empat kantor wali kota di Jakarta sepanjang Ramadan ini.

Program ini dilaksanakan dalam rangka memfasilitasi warga yang hendak berhijrah dan membersihkan tubuhnya dari jejak tato yang pernah mereka buat.

Pintu depan Gedung PTSP Lantai 2 Kantor Walikota Jakarta Pusat yang tak henti-hentinya membuka tutup, pertanda kian bertambahnya peserta yang hendak menghapus goresan tinta di tubuhnya. Layanan hapus tato ini ditutup pada pukul 17.00 WIB.

Layanan Pembersihan Tato Gratis oleh BAZIS BAZNAS DKI Jakarta di Kantor Walikota Jakarta Pusat, Selasa (26/3).Bima (31) berharap dapat menjadi titik balik untuk hijrah dan menjadi pribadi yang lebih baik dengan mengikuti kegiatan hapus tato. (CNN Indonesia/Rachel Tesalonika)

Sebagian besar peserta mengetahui informasi layanan ini dari media sosial, namun, beberapa juga ada yang mengetahuinya dari mulut ke mulut.

"Tahu dari grup [aplikasi percakapan], dimasukin gitu sih dari temen suami, tapi aku datang juga. Sudah tiga kali soalnya dari tahun 2021. Ini yang ketiga kali," kata Desny (29), salah seorang peserta yang tengah menunggu gilirannya.

Desny dan suaminya, Ari, terlihat datang bersama kedua anak mereka. Mereka bercerita bagaimana mengambil keputusan untuk akhirnya menghapus tato dari tubuh.

"Udah bosan, sih, udah punya anak juga, kan. Ya itu kan waktu masih ABG, udah hamil nyesel," ujar Desny.

Dia juga merasa risih dengan tato lumba-lumba di kaki kirinya. Ia seringkali merasa tak percaya diri ketika menggunakan busana yang tidak dapat menutup tato tersebut.

"Ini juga sih kayak, kotor ih, kalo di orang kan mikirnya ih tatoan gitu. Enggak enak aja gitu ya kan, bosen juga lah, udah hapus aja, kalo suami juga kan pake tato di tangan, hapus juga, ya karena udah nikah aja, udah punya anak." ujarnya.

Layanan Pembersihan Tato Gratis oleh BAZIS BAZNAS DKI Jakarta di Kantor Walikota Jakarta Pusat, Selasa (26/3).Petugas melakukan proses pembersihan atau hapus tato kepada warga di kantor Wali Kota Jakarta Pusat. (CNN Indonesia/Rachel Tesalonika)

Para peserta berdatangan dari berbagai kalangan. Baik pria maupun wanita, tua atau muda, semuanya telah bertekad untuk menghapus tato-tato dari tubuh mereka

"Banyaknya sih cowok, tapi ada juga kok cewek. Itu tadi ada ibu-ibu juga," ujar Fathia, salah satu staf BAZIS yang sedang bertugas.

"Nanti orangnya cek darah dulu, terus kalau darahnya bisa, lanjut anestesi, baru dihapus tatonya, terus nanti kalau sudah [selesai] dikasih salep" imbuhnya.

Fathia menambahkan, proses penghapusan tato menggunakan sinar laser itu. Proses itu akan memberikan sensasi 'menggigit' sama halnya dengan pembuatan tato.

Dia mengatakan program hapus tato selama Ramadan ini telah dilaksanakan lembaganya dalam tiga tahun terakhir. Bagi mereka yang ingin mengikuti harus mendaftar terlebih dulu dengan mengisi dokumen digital pada tautan yang disediakan.

Bima (31) berharap penghapusan tato di tubuhnya dapat menjadi titik balik untuk hijrah jadi pribadi yang lebih baik.

Pada Selasa ini, Bima melakukan penghapusan di area wajahnya. Ia mengaku telah 'melukis' corak berwarna hitam ini sejak berusia 20 tahun.

"Saya ingin menjadi pribadi yang lebih baik lagi, saya ingin membuka lembaran baru, pokoknya ada kegiatan ini saya bersyukur banget" ujar pria yang dulunya bekerja sebagai pemangkas rambut tersebut.

(rst/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER