DPRD & Warga Tolak Lapangan Bola di Kedoya Jakbar Jadi Arena Padel

CNN Indonesia
Jumat, 25 Jul 2025 20:01 WIB
Warga Kedoya Selatan menolak alih fungsi lapangan sepak bola menjadi arena padel. Penolakan warga itu pun didukung anggota Komisi E DPRD DKI.
Mural penolakan warga terhadap rencana alih fungsi Lapangan Sepak Bola Pilar di RW 03 Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, menjadi area olahraga padel, Jumat (25/7/2025). (ANTARA/Risky Syukur)
Jakarta, CNN Indonesia --

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta hingga warga menyatakan penolakan rencana alih fungsi lapangan sepak bola Pilar, Kedoya Selatan, Jakarta Barat, menjadi lapangan padel.

Warga RW 03 Kedoya Selatan menyatakan lapangan itu merupakan satu-satunya arena olahraga masyarakat sekitar. Oleh karena itu, mereka disebut sepakat menolak rencana alih fungsi Lapangan Sepak Bola Pilar di lokasi tersebut menjadi arena padel.

"Lapangan olahraga warga ya cuma ini doang, enggak ada lagi. Kalau ini jadi lapangan padel, warga gimana olahraganya," kata warga RT 05 RW 03 bernama Iskandar (45) yang tengah jeda bermain bola, Kamis (24/7) lalu seperti dikutip dari Antara, Jumat (25/7).

Menurut dia, padel adalah olahraga kelas atas. Dengan dijadikannya lapangan bola RW 03 menjadi arena padel, maka akses warga akan semakin terbatas.

"Ya kalau saya sama warga sini menolak keras. Padel itu kan olahraga kelas menengah ke atas ya," katanya, "Kalau lapangan padel kan sudah ada dekat sini. Jadi [lapangan] ini buat warga saja."

Penolakan itu juga datang dari ibu-ibu. Herni (43) mengaku bahwa suaminya bekerja juga mengais rezeki dari lapangan bola itu dengan menjadi pelatih tim sepak bola.

"Soalnya bukan buat hiburan olahraga saja. Mata pencaharian juga. Suami saya kan pelatih bola juga di sini," ujar Herni.

Herni mengatakan lapangan itu juga kerap dijadikan arena turnamen atau lomba olahraga antarwarga di sana.

"Turnamennya lokal gitu. Udah mulai, itu kan setiap tahun kita bikin. Jadi ya kalau warga mau olahraga atau turnamen ya di sini tempatnya," ujar Herni.

Penolakan warga setempat terhadap rencana alih fungsi lapangan juga terlihat dari coretan mural di tembok luar lapangan bola RW 03 tersebut.

Sejumlah tulisan seperti 'padel is not my style (padel bukan gaya saya)', "olahraga bukan hanya milik si kaya', 'rakyat kecil butuh ruang bersenang-senang', dan sejumlah mural lainnya memenuhi satu sisi tembok luar lapangan.

Sebelumnya, anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta juga menyatakan penolakan atas rencana alih fungsi lapangan sepak bola RW 03 Kedoya Selatan menjadi area padel.

Hal itu disampaikan oleh anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Yudha Permana dalam rapat bersama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) di Gedung Parlemen DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (22/7).

"Saya menyampaikan kepada Pak Kadis, tolong kajiannya harus benar-benar final. Dan libatkan warga sekitar, karena sekarang sudah ada friksi-friksi," katanya.

Dia mengatakan bahwa di lapangan sudah ada spanduk penolakan pembangunan lapangan padel. Menurut dia, Pemprov DKI jangan hanya mementingkan pemasukan dan mengikuti tren, padahal olahraga yang digemari masyarakat seperti sepak bola, basket, voli juga belum maksimal.

"Jadi jangan demi bisnis, demi pemasukan, selalu mengikuti tren yang ada," ujar Yudha.

(antara/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER