Prabowo Tegur Bupati Pati Buntut Kenaikan PBB 250 Persen

CNN Indonesia
Senin, 11 Agu 2025 16:08 WIB
Presiden Prabowo menegur Bupati Pati terkait rencana kenaikan PBB 250%. Bupati membatalkan kebijakan setelah perintah Prabowo, mendengar keluhan masyarakat. (CNN Indonesia/Khaira Ummah JP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Prabowo Subianto menegur Bupati Pati Sudewo buntut rencana kenaikan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan atau PBB-P2 sebesar 250 persen.

Hal itu disampaikan langsung Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah Sudaryono melalui akun Instagram resmi miliknya, pada Sabtu (9/8) kemarin.

Wakil Menteri Pertanian itu mengatakan isu kenaikan PBB hingga 250 persen telah mendapatkan atensi langsung dari Prabowo. Ia menyebut Prabowo juga telah memerintahkan agar membatalkan kebijakan tersebut.

"Di tengah kondisi masyarakat sekarang ini yang memang butuh perhatian lebih. Jadi diminta kepada Bupati untuk bisa mendapatkan sumber-sumber pembiayaan pembangunan dari tempat lain," ujarnya.

Sudaryono menyebut perintah Prabowo tersebut juga telah diikuti oleh Bupati Pati yang langsung membatalkan rencana kenaikan PBB-P2 sebesar 250 persen.

"Alhamdulillah Bupati langsung tegak lurus melaksanakan perintah dan petunjuk dan sudah diumumkan di-cancel," katanya.

Lebih lanjut, Sudaryono memastikan setiap keluhan dari masyarakat akan selalu didengar oleh pemerintah ataupun Presiden Prabowo secara langsung.

Ia menyebut Presiden juga telah memerintahkan jajarannya untuk responsif terhadap permasalahan yang dihadapi rakyat serta mengedepankan kepentingan rakyat di atas kepentingan apapun.

"Alhamdulillah, semua sudah beres. Ini bukti tidak ada jarak antara rakyat dengan pemimpinnya," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Sudaryono lantas mengajak seluruh warga Pati untuk menjaga situasi kondusif menjelang peringatan HUT ke-80 RI pada 17 Agustus mendatang.

"Oleh karena itu kami mengajak ke seluruh masyarakat untuk tidak ikut kemudian memanas-manasi dan dengan adanya 17 Agustus, Ulang Tahun negara kita yang ke-80 untuk menjaga kondusifitas," ujarnya.

(fra/tfq/fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK