UGM Tegaskan Hanya Satu Kali Cetak Ijazah Jokowi

CNN Indonesia
Sabtu, 23 Agu 2025 06:30 WIB
UGM sebut ijazah sarjana Jokowi dan alumni lainnya hanya dicetak satu kali saja.
UGM nyatakan ijazah Jokowi dan alumni lain hanya dicetak sekali. Foto: Reuters
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Universitas Gadjah Mada (UGM) menyatakan ijazah sarjana Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi dan alumni lainnya hanya dicetak satu kali saja.

Ijazah asli diserahkan kepada lulusan saat prosesi wisuda. Dalam konteks Jokowi, ijazah asli diserahkan ketika mantan Wali Kota Solo itu diwisuda dari UGM pada November 1985.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau ijazah itu kan dicetak sekali, kemudian diberikan kepada yang bersangkutan. Kami hanya memiliki salinan saja. Jadi ijazah itu satu," kata Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta dalam video berjudul #UGMMENJAWAB Ijazah Joko Widodo yang diunggah di kanal YouTube UGM, Jumat (22/8).

"Jadi kita tidak punya (simpan ijazah asli). Kita punya salinan saja. Tapi kalau yang dipegang Pak Jokowi, tentunya yang asli, yang beliau pegang itu," sambungnya.

Sesuai ketentuan hukum, pihaknya hanya akan menyerahkan atau menunjukkan berkas-berkas yang dianggap memuat informasi pribadi kepada pihak berwenang saja. Regulasi ini berlaku umum atau bukan khusus untuk Jokowi semata.

Lagipula, kata Sigit, salinan ijazah itu bersama berkas-berkas terkait lain kini dipegang kepolisian untuk kepentingan penyelidikan.

"Semua dokumen yang berkaitan dengan itu sekarang ada pada kepolisian. Dan kami di universitas atau di fakultas karena menganggap bahwa itu merupakan data pribadi, maka juga tidak akan kami share ke mana-mana," terang Sigit.

Wakil Rektor UGM, Wening Udasmoro mengatakan, kampusnya tak memiliki kewenangan atau tanggungjawab memverifikasi keaslian dari foto-foto ijazah sarjana yang disebut milik Jokowi dan beredar di media sosial.

Artinya, kampus tidak bertanggungjawab memastikan apakah foto-foto bahan analisa tersebut adalah hasil jepretan dari ijazah asli yang dahulu diserahkan oleh kampus kepada Jokowi.

Foto-foto itu sendiri bermunculan sejak keabsahan ijazah sarjana Jokowi dipertanyakan, dan dijadikan bahan analisa untuk membuktikan otentisitasnya.

"Itu bukan wewenang kami, kami tidak melakukan verifikasi terhadap apa yang beredar di media sosial. Yang kami percayai adalah apa yang kami punya. UGM selama ini basisnya adalah apa yang kami punya, sehingga bisa dikatakan jawaban kami akan tetap sama. Ditanya lagi jawaban kami tetap sama, karena dasar dari kami datanya sama," papar Wening.

"Yang bisa kami jadikan dasar adalah hanya yang ada pada kami, yaitu salinan ijazah yang sejak pertama diberikan dan ada di Universitas Gadjah Mada," lanjutnya.

Ia menambahkan, dengan dasar ketentuan hukum berlaku maka tidak memungkinkan bagi UGM untuk menunjukkan data bersifat personal, termasuk ijazah kepada pihak ketiga yang ingin memastikan seseorang sebagai lulusan UGM atau bukan.

Wening bilang, prosedur paling tepat bagi pihak ketiga untuk mengetahui seseorang sebagai alumnus UGM atau bukan adalah dengan si pemilik ijazah yang menunjukkan langsung dokumen bukti kelulusannya tersebut.

"Jadi orang tersebut yang menunjukkan ijazah tersebut," kata Wening.

"UGM dalam hal ini tidak akan bisa untuk memberikan, mengklarifikasi karena memang harus orang tersebut yang harus memiliki ijazah (yang menunjukkan bukti). Dan kemudian kalau misalnya saya ingin tahu nih, orang ini alumni atau bukan, kita terbentur pada peraturan. Kita tidak bisa menunjukkan data pribadi kepada orang yang itu tidak relevan dengan mereka yang memiliki ijazah tersebut," pungkasnya.

(kum/dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER