Aksi Warga Protes Tambang Emas di Sungai Mas Aceh, WN Vietnam Terluka

CNN Indonesia
Rabu, 08 Okt 2025 10:04 WIB
Warga Aceh protes penambangan emas di Sungai Woyla hingga melempari kapal penambang yang melukai seorang pekerja dari Vietnam.
Ilustrasi. Hasil tambang emas yang diperlihatkan pekerja beberapa waktu lalu. (ANTARA FOTO/ANDRI SAPUTRA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Warga melakukan aksi memprotes penambangan emas di Sungai Woyla (Krueng) di Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat, Aceh pada akhir pekan lalu, Sabtu (4/10).

Dalam protes yang diwarnai aksi pelemparan kapal penambangan emas oleh warga di sungai itu melukai seorang pekerja asing asal Vietnam. Video aksi warga yang memprotes kegiatan penambangan emas di sungai itu pun viral di media sosial.

Sementara itu, berdasarkan konfirmasi pihak Kantor Imigrasi Kelas II Non Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Meulaboh, Aceh Barat, pekerja asing yang terluka adalah warga negara Vietnam.mencatat satu orang pekerja asing asal Vietnam dilaporkan terluka, pasca-aksi pelemparan batu oleh massa ke kapal keruk emas di Kecamatan Sungai Mas pada Sabtu (4/10) lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Korban bernama Vu Dhin Chu, berusia 46 tahun, warga negara Vietnam," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Meulaboh Jamaluddin, Rabu (8/10) seperti dikutip dari Antara.

Menurutnya, Vu Dhin Chu dilaporkan mengalami luka akibat pelemparan batu yang dilakukan warga saat memprotes kegiatan penambangan emas oleh PT Magellanic Garuda Kencana di aliran Sungai Woyla, Kecamatan Sungai Mas tersebut.

Berdasarkan hasil konfirmasi langsung kepada pihak perusahaan, kata dia, WN Vietnam tersebut saat dalam keadaan baik dan stabil. Saat ini, katanya Vu Dhin Cu masih berada di Aceh Barat.

Jamaluddin mengatakan Vu Dhin Chu merupakan pemegang Visa C18 yaitu visa untuk uji coba kemampuan bekerja, yang masih berlaku hingga 12 Oktober 2025.

"Sesuai rencana, yang bersangkutan akan kembali ke negaranya pada 10 Oktober 2025 mendatang," kata Jamaluddin.

Dia menjelaskan dari sisi keimigrasian warga negara asing tersebut tidak terdapat permasalahan, karena yang bersangkutan memiliki izin tinggal yang sah dan masih berlaku.

"Ada pun insiden pelemparan yang dialami merupakan ranah aparat penegak hukum lainnya, bukan kewenangan Imigrasi," kata Jamaluddin.

Ia menjelaskan Kantor Imigrasi Meulaboh hanya berwenang dalam hal pengawasan izin tinggal dan dokumen keimigrasian warga negara asing di wilayah kerjanya. Kantor Imigrasi Meulaboh siap meningkatkan pengawasan terhadap keberadaan dan kegiatan orang asing di wilayah kerjanya.

"Kami juga mendukung penuh iklim investasi yang sehat dan aman, serta berharap insiden ini tidak mengurangi minat para pelaku usaha dan investor untuk datang maupun berinvestasi di Aceh, khususnya di wilayah Aceh Barat," kata Jamaluddin.

Sebelumnya, akhir pekan lalu, Tim Panitia Khusus (Pansus) Pertambangan dari Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat juga sudah turun langsung ke lokasi pertambangan di aliran Sungai Krueng Woyla, Gampong Gleng, Kecamatan Sungai Mas.

Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pengawasan intensif terhadap aktivitas tambang yang dinilai meresahkan masyarakat setempat. Peninjauan langsung itu dilakukan DPRK Aceh Barat setelah dua kali Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan warga  dari Kecamatan Woyla dan Sungai Mas yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Penyelamat Krueng Woyla (AMPKW).

(antara/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER