DPR Minta Kemenag Siapkan Tempat Belajar Darurat Santri Al Khoziny

CNN Indonesia
Rabu, 08 Okt 2025 22:24 WIB
Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Singgih Januratmoko meminta Kemenag menyiapkan tempat belajar darurat bagi santri Al Khoziny usai gedung asrama ambruk. (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Singgih Januratmoko meminta Kementerian Agama (Kemenag) menyiapkan tempat belajar darurat bagi santri Al Khoziny usai gedung asrama mereka ambruk, Senin (29/9).

Singgih menilai proses belajar mengajar tetap harus berjalan agar para santri tak kehilangan semangat belajar. Namun, pelaksanaannya harus di tempat yang aman dan layak.

"Pemerintah dan Kemenag bisa memfasilitasi sementara ruang belajar darurat, sambil menunggu proses pemulihan," kata Singgih saat dihubungi, Rabu (8/10).

Dia menyampaikan keprihatinan atas musibah itu dan mengapresiasi langkah tim gabungan dalam melakukan proses evakuasi para korban. Menurut dia, setelah proses evakuasi, pemerintah kini harus fokus pada langkah-langkah pemulihan dan evaluasi.

Menurut dia, Kemenag harus memberi pendampingan penuh kepada pesantren dan keluarga korban. Mulai dari aspek pendidikan, psikologis, terutama kesehatan.

"Setelah proses evakuasi selesai, langkah yang perlu dilakukan pemerintah dan Kemenag adalah memberikan pendampingan penuh kepada pihak pesantren dan keluarga korban, sekaligus memastikan kebutuhan dasar santri dapat terpenuhi, termasuk aspek pendidikan, psikologis, dan kesehatan," ujar Singgih.

Politikus Partai Golkar itu menilai insiden ambruknya gedung ponpes Al Khoziny perlu menjadi momentum bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi total kondisi fisik dan kelayakan bangunan pondok pesantren di seluruh Indonesia.

Menurut Singgih, Kemenag dapat menggandeng Kementerian PUPR dan BNPB untuk melakukan audit teknis bangunan dan memastikan setiap lembaga pendidikan keagamaan memiliki standar keselamatan minimal.

"Pesantren adalah benteng moral bangsa. Karena itu, negara wajib hadir memastikan lingkungan belajar yang aman, layak, dan mendukung lahirnya generasi berilmu serta berakhlak," katanya.

Basarnas telah menuntaskan proses evakuasi pada Selasa (7/10). Data terakhir korban tewas mencapai 67 orang yang ditemukan, termasuk delapan bagian tubuh (body part). Total korban terevakuasi mencapai 171 orang, terdiri 104 korban selamat. Dari jumlah korban meninggal, baru 34 yang teridentifikasi.

(thr/isn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK