TUR JUVENTUS

Gempita Laga Bintang Italia di Indonesia

CNN Indonesia
Kamis, 07 Agu 2014 10:24 WIB
Juventus bertanding melawan bintang-bintang Liga Super Indonesia. Meski Indonesia sempat unggul lebih dulu, mereka harus menengguk kekalahan 8-1 dari bintang-bintang klub Italia tersebut.
Pemain Juventus Kingsley Coman (kanan) bertarung dengan bintang ISL, Zulkifli Syukur
Jakarta, CNN Indonesia --

Malam itu Gelora Bung Karno riuh. Suara terompet dan sorak sorai menggema dari dalam stadion sementara kilatan lampu flash kamera tak henti mengarah ke lapangan.

Bukan tanpa sebab. Keriuhan ini terjadi lantaran digelarnya pertandingan persahabatan antara Juventus vs ISL All Stars. Pertandingan ini dimulai tepat pukul 20.00 WIB. Tak ada kata ngaret kali ini. Tak berselang lama, tepatnya saat pertandingan baru berjalan dua menit, Indonesia unggul.

Melalui tendangan pemain bernomor punggung 11, Srdan Lopicic, bintang-bintang ISL berhasil membobol gawang yang dibentengi Gianluigi Buffon.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ya, di tanah air, sang juara Serie-A ini ketinggalan terlebih dahulu.

Tapi keunggulan 1-0 ini tidak bertahan lama. Hanya dalam waktu dua menit juga Andrea Pirlo berhasil menyamakan kedudukan dan menjadikan skor 1-1. Tepatnya pada menit 4:12.

Gol demi gol terus dibuat anak asuhan Massimiliano Allegri tersebut. Fernando Llorente secara berturut-turut menyumbang tiga gol, yakni pada menit 16, 19, dan 22. Menutup 45 menit babak pertama, tepatnya pada menit 34 ‘Si Nyonya Tua’ kembali mencetak gol kelimanya lewat tendangan Sebastian Giovinco.

Memasuki babak kedua, Allegri mengubah jajaran pemainnya. Buffon digantikan Marco Storari dan mantan pelatih AC Milan ini juga menurunkan hampir seluruh pemain pengganti. Pun dengan ISL All Stars yang melakukan beberapa pergantian. Salah satunya adalah Matsunaga Shohei yang masuk menggantikan Cristian Gonzales.

Alur permainan terlihat mengendur. Meski demikian, Juventus tetap mampu menjebol gawang Indonesia melalui kaki pemain bernomor punggung 11, Kingsley Coman. Posisi menjadi 6-1 untuk Juventus.

Berselang tiga menit kemudian, Carlos Tevez mencetak gol untuk klub yang didirikan pada 1 November 1897 itu. Ajang uji coba kondisi pemain Juventus jelang musim ini ditutup dengan posisi 8-1, buah karya Simone Pepe.

Bukan Tim Nasional

Telaknya kekalahan tim ISL All Stars dari Juventus menimbulkan pertanyaan manfaat pertandingan sejenis selama ini. Tidak konsistennya tim yang dihadapkan dengan klub-klub besar internasional, ditengarai menjadi sebab ketidaksempurnaan hasil yang diharapkan.

Hal ini diamini pelatih Stefan Hansson. Hanson mengaku tidak mungkin bisa mengalahkan Juventus yang sudah begitu padu. "Bagaimana bisa jika kami baru berkumpul dua hari lalu? Bahkan ada pemain yang baru bergabung satu hari," ujar Hansson saat temu wartawan usai pertandingan.

Pemikiran yang tak jauh berbeda dikatakan Kunia Meiga. Menurutnya, akan lebih baik jika tim nasional (Timnas) yang bertanding. "Kalau timnas kan sudah bermain bersama sejak tahun lalu," katanya menjelaskan.

Kepuasan Juventini

Berbeda dengan Hansson dan Kurnia, tak ada nada kekecewaan bagi para suporter Juventus.

Fanatisme begitu terasa di dalam arena utama GBK Jakarta. Sejak siang hari, jauh sebelum pertandingan dimulai, mereka sudah mulai berdatangan. Sorak sorai dan senandung mars milik klub Serie-A itu tak berhenti. Seruan mengelu-elukan para pemain bintang itu juga tak pernah mereda.

Lagi-lagi, fanatisme juga yang membuat seorang penonton berlari memasuki lapangan pertandingan saat babak kedua masih berlangsung. "Puas lihat permainan tadi. Tidak percuma memaksa cuti," ujar Ismail (28 tahun), Juventini asal Bekasi, ditemui usai pertandingan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER