Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Dewan Olimpiade Asia (OCA) Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah mengkritik Arab Saudi yang tidak menyertakan atlet perempuan dalam Asian Games di Incheon.
Dari 45 negara yang berpartisipasi di Asian Games, Arab Saudi menjadi satu-satunya negara yang tidak menyertakan atlet perempuan.
Keputusan Arab Saudi ini mengundang kritik dari Human Rights Watch (HRW). Akan tetapi pihak Saudi berkeras dan mengatakan para atlet wanita mereka tidak cukup kompetitif untuk bersaing di ajang empat tahunan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Komite Olimpiade Asia (OCA), Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah, mengatakan tidak ada aturan yang secara khusus mengharuskan sebuah negara, untuk menyertakan atlet perempuan dalam kontingennya.
Akan tetapi Al-Sabah tetap terkejut dengan keputusan Saudi, terlebih setelah mereka dipuji karena menyertakan atlet perempuan pada Olimpiade lalu.
"Arab Saudi telah menyertakan atlet perempuan mereka di ajang Olimpiade London," ujar ketua OCA seperti dilansir dari Reuters.
"Hal itu menunjukkan kesiapan mereka akan partisipasi atlet perempuan."
"Saya tidak tahu mengapa mereka (atlet perempuan) tidak berpartisipasi kali ini, mungkin untuk alasan teknikal," lanjut Al-Sabah.
Staf Kontingen Saudi sendiri telah berdiskusi mengenai masalah ini dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC), dan berjanji untuk menyertakan atlet perempuan mereka di Olimpiade Rio 2016.
Akan tetapi HRW mengatakan keputusan Saudi untuk meninggalkan atlet perempuannya membuat perubahan sifat konservatif Saudi dipertanyakan.
"Arab Saudi harus mengakhiri diskriminasi mereka terhadap perempuan, serta memastikan hak perempuan untuk berpartisipasi di olahraga setara dengan para pria," ujar Sarah Leah Whitson, direktur HRW untuk Timur Tengah dan Afrika Utara.
"Menolak mengirim atlet wanita di Asian Games meningkatkan keraguan terhadap komitmen Saudi untuk mengakhiri diskriminasi, dan memberikan kesempatan bagi atlet wanitanya untuk berpartisipasi di kompetisi-kompetisi lainnya."
Langkah KecilMeskipun mengkritik sikap Saudi di Asian Games, HRW mengatakan telah ada langkah positif yang dilakukan oleh Saudi dalam beberapa tahun terakhir.
Tahun lalu, Raja Abdullah merekrut 30 perempuan dalam anggota Dewan Suro yang berjumlah 150 orang.
Saudi juga secara resmi menghilangkan larangan olahraga di sekolah-sekolah wanita.
Dewan Suro di Saudi, yang memberikan masukan terhadap kebijakan pemerintah, meminta kementerian pendidikan untuk memasukan olahraga bagi perempuan di sekolah.
Namun ini dengan ketentuan bahwa mereka harus mengikuti peraturan berpakaian sari'ah, dan juga ada pemisahan antara pria dan peremuan.
"Perjuangan atlet perempuan di Saudi untuk mendapatkan tempat masih jauh," ujar Whitson.
"Kini saatnya bagi Saudi untuk menentukan rencana konkrit terkait dengan olahraga perempuan baik di dalam maupun luar negeri."