Jakarta, CNN Indonesia -- Kebijakan manajemen Formula 1 menetapkan perubahan peraturan baru terkait radio di pertengahan musim ini berdampak pada kontra pemikiran beberapa pihak.
Ketatnya persaingan menjuarai Formula 1 yang berjalan setengah musim, membuat kemunculan peraturan baru terkait pembatasan penggunaan radio komunikasi saat balapan berlangsung pun memicu polemik. Terlebih tersiar kabar, peraturan tersebut akan diberlakukan di GP Singapura.
Meski diklaim akan membuat balapan semakin seru, tetap saja muncul banyak komentar yang berseberangan. Tak hanya pebalap, manajemen masing-masing tim pun mempertanyakan alasan munculnya peraturan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak Masuk AkalAdalah Sebastian Vettel, salah seorang pebalap yang meradang. Menurut pembalap Red Bull ini, para pembalap akan menghadapi perubahan yang sangat besar.
“Itulah kenapa di paddock ada banyak orang. Mereka bukan sedang senang-senang dan mabuk-mabukan. Mereka di sana untuk bekerja,” ujar Vettel dimuat Reuters.
Hal senada juga diserukan mantan pebalap Ferrari, Felipe Massa. Pebalap Williams ini mengatakan bahwa sang petinggi Formula 1 sedang kembali ke masa era 80-an.
“Mungkin Ecclestone berbicara kepada pembalap di tahun 80-an yang tidak tahu bagaimana mengendarai mobil ini. Mobil ini sangat komplek. Jika salah, akan tertinggal dua lap,” kata pebalap asal Brasil tersebut.
Pun Ketua Tim Toro Rosso, Franz Tost, yang mengaku tak mengerti maksud pembatasan tersebut. "Sangat tidak masuk akal," ujar komandan tim Red Bull tersebut.
Tost menilai bahwa melalui radio, seorang pelatih dapat memberikan informasi dan instruksi terhadap pebalap. "Seperti olahraga lain, seorang pelatih harus memberikan arahan terhadap atletnya, dan ini berarti mereka tidak dapat melakukannya," ucap pria kelahiran 20 Januari 1956 tersebut.
Kritikan lain datang dari kepala teknis tim William, Pat Symonds. "Peraturan tersebut sangat tergesa-gesa," ujarnya. "F1 itu olahraga tim."
Ahli teknis bidang Aerodinamis tersebut membandingkan F1 dengan golf. "Haruskah pebalap keluar dari mobilnya dan mengganti ban sendirian?" ujarnya.
Akhirnya DitundaSetelah mendapat berbagai macam kritikan dan tanggapan berlawanan, manajemen F1 memutuskan menunda waktu pelaksanaan peraturan tersebut.
Penundaan tak berarti mengubah pendirian manajemen bahwa pebalap tetap harus "sendirian" di arena balap. Untuk itu, peraturan ini akan diujicobakan di Grand Prix Jepang, usai Singapura.
Pihak manajemen F1 juga merilis beberapa hal yang tetap dapat dikomunikasikan antara tim dan pebalap di tengah arena.
Pesan yang dapat dikomunikasikan berupa kesiapan tim dan pebalap. Di antaranya, gap dengan lawan saat pertandingan ataupun latihan; peringatan ketepatan waktu; peringatan kemungkinan masalah yang muncul dengan lawan.
Sedangkan jenis pesan yang dilarang untuk dikomunikasikan antara lain, terkait teknis mesin, alat; sektor waktu dengan lawan; komunikasi dua arah; dan pesan mencurigakan.