Milan, CNN Indonesia -- Tifosi sepak bola di Kota Milan seakan menjadi muram usai laga lanjutan Liga Italia akhir pekan lalu. Betapa tidak, dalam satu malam, dua klub utama kota mode Italia tersebut, AC Milan dan Internazionale, gagal memetik kemenangan.
Milan harus berbagi angka 1-1 dengan tuan rumah Cesena di . Sementara saudaranya kalah memalukan 1-4 dari Cagliari di kandang, Giuseppe Meazza. Keputusan Pelatih Inter Walter Mazzari, 52, merotasi pemain berbuah kebuntuan di lapangan. Salah satu biang keterpurukan Milan dan Inter adalah rapuhnya pertahanan usai kartu merah yang diterima pemain bertahan Milan dan Inter.
Mazzari mengakui kesalahannya tersebut dalam jumpa wartawan usai pertandingan. Gol Cagliari dipersembahkan Albin Ekdal (3) dan Marco Sau (1). Sementara itu di kubu Inter hanya mencetak satu gol lewat Top Skorer Liga Italia, Pablo Osvaldo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
''Cagliari bermain lebih baik,'' ujar Mazzari. ''Dan kami tidak bisa menjaga gaya bermain.''
Seluruh lima gol yang tercetak di Giuseppe Meazza terjadi pada babak pertama. Cagliari imbang lebih dulu lewat Sau, 26, pada menit ke-10 dengan tendangan first time kaki kanan. Sau memanfaatkan kesalahan koordinasi pemain bertahan Inter. Sau yang bebas dari jebakan offside pun berhasil menjebol gawang yang dikawal Samir Handanovic.
Inter membalas gol Sau lewat kaki Osvaldo. Gol Osvaldo tercipta berkat kecerdikan Rodrigo Palacio memberi umpan terobosan menyilang saat pemain Cagliari sedang mempersiapkan pagar betis untuk menghadang tendangan bebas.
Pertahanan Inter pada Minggu malam (28/9) terlihat amburadul setelah Yuto Nagatomo diusir wasit pascamendapat kartu kuning kedua pada menit ke-27. Keunggulan jumlah pemain berhasil dimanfaatkan Cagliari untuk menambah pundi-pundi gol. Ekdal mampu mencetak dua gol dalam kurun waktu dua menit pasca pertahanan Inter bolong (29' dan 34').
Pemain asal Swedia itu berhasil mencetak hattrick semenit jelang turun minum, pada menit ke-44.
Andrea Cossu sebenarnya bisa menambah gol Cagliari pada menit ke-42 lewat titik penalti. Sayangnya, tendangan kapten Cagliari tersebut berhasil ditepis Handanovic.
Unggul tiga gol, pada babak kedua Cagliari lebih bermain bertahan, sementara Inter yang bermain dengan sepuluh pemain mencoba lebih agresif. Namun agresifitas pemain-pemain Nerazzuri itu gagal menambah gol, begitu pun serangan balik yang dilancarkan Cagliari. Skor 1-4 bertahan hingga akhir pertandingan.
Pelatih Cagliari Zdenek Zeman menyatakan kepuasannya atas kemenangan telak anak-anak asuhnya. Kemenangan tersebut berhasil menarik Cagliari dari posisi juru kunci klasemen ke peringkat 13. Zeman menegaskan Cagliari memiliki kapasitas untuk bermain hebat. Pelatih asal Ceko itu pun berharap anak-anak asuhnya dapat bermain seperti pekan lalu untuk seterusnya.
''Hari ini kami memiliki lebih banyak ruang untuk berlari dan menekan (pemain) Inter,' tukasnya.
Ketinggalan SkorPada waktu yang sama, di wilayah Italia utara, Milan ketinggalan lebih dulu lewat gol cepat dari gelandang tuan rumah, Cesena, Davide Succi. Succi membobol gawang Milan yang dikawal Abbiati pada menit ke-10. Ia berhasil me-rebound bola muntah yang ditepis kiper Milan, Christian Abbiati.
Beruntung, tim yang diasuh Filippo Inzaghi itu berhasil menyamakan kedudukan lewat aksi sundulan Adil Rami sembilan menit kemudian. Usaha Milan menambah gol gagal, terutama setelah pemain bertahan Christian Zapata mendapat kartu merah pada menit ke-73.
Hasil tersebut membuat Milan tertahan di papan tengahklasemen sementara Liga Italia. Tambahan satu poin dari laga tandang di Cesena, membuat Milan berada di peringkat enam dengan torehan nilai 8. Sementara itu Inter berada di posisi kelima dengan nilai yang sama namun memiliki jumlah selisih gol lebih baik, 11-5 (selisih gol Milan adalah 11-9).
Selfie KemenanganEkdal menggunggah foto selfie perayaan kemenangan di ruang ganti Cesena usai menghantam Inter. Foto selfie bersama rekan-rekannya itu diunggah Ekdal ke akun
Twitter dan
Instagram dengan komentar kemenangan yang manis, 'Sweeeeet!!!'.
Ekdal ditarik Cagliari dari Juventus pada musim 2011/2012. Pemain timnas Swedia berusia 25 tahun itu terikat bersama Cagliari hingga musim panas 2016.
Peran Ekdal di kawasan tengah timnya adalah sebagai gelandang yang menahan bola masuk ke daerah pertahanan. Sepanjang musim ini, Ekdal telah lima kali bermain untuk Cagliari dan melepaskan enam tembakan ke gawang lawan. Dari enam tembakan tersebut, tiga di antaranya berbuah tiga gol yang manis ke gawang Inter di Milan Minggu malam WIB (28/9).