Jakarta, CNN Indonesia -- Usai pelaksanaan ASIAN Games ke-17 di Incheon, Korea Selatan (Korsel), Indonesia kebanjiran tawaran berlatih bersama untuk membina atlet-atlet unggulan dari negara-negara lain.
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo meminta para pengurus besar cabang olahraga di Indonesia menyeriusi tawaran-tawaran tersebut. Hal itu diungkapkan Rita dalam diskusi panel Evaluasi Hasil ASIAN Games yang di Hotel Twin Plaza, Jakarta, Rabu (8/9).
Rita mengungkapkan ada 10 negara dan federasi olahraga internasional yang menyanggupi mengundang atlet Indonesia berlatih bersama. Salah satunya Tiongkok yang menyanggupi untuk menerima 10 atlet wushu Indonesia ke negara tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Tiongkok, ada Kazakhstan, Korsel, dan Jepang yang menawarkan diri membagi kajian ilmiah olahraga. Atas dasar itu, Rita pun mendesak para pengurus besar olahraga untuk mengajukan nomor yang akan diikutkan kerja sama.
Atlet-atlet dan nomor yang diajukan itu kemudian dibahas bersama antara pengurus cabor, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), KOI, serta Kementerian Menteri Pemuda dan Olahraga.
Pada penyelenggaraan ASIAN Games di Incheon, Indonesia berada di peringkat ke-17 dengan raihan 4 medali emas, 5 perak, dan 11 perunggu. Raihan medali emas itu sangat rendah dibandingkan target yang disemat saat mengirim 186 atlet yang akan berlaga di 23 cabor Asian Games 2014. Kontingen Indonesia ditargetkan 9 emas dan masuk 10 besar.
Sebagai langkah evaluasi, Rita berharap di masa mendatang penetapan target dilakukan secara bersama-sama antara KONI, KOI, dan pemerintah.
''Biar enggak datang tiba-tiba, jadi bikin deg-degan,'' tukas Rita. ''Di (Asian Games ke-16) Guangzhou, emas itu datang dari dragon boat. Kemarin (di Incheon) enggak ada dragon boat.''
Empat medali emas Indonesia datang dari cabor bulu tangkis ganda putra dan ganda putri, cabor atletik lompat jauh, dan cabor wushu. Dari semua medali emas itu yang sesuai target hanya dari bulu tangkis ganda putra.
Adapun dari nomor ganda putri dan lompat jauh merupakan kejuatan yagn tidak menjadi target dari awal. Sementara untuk cabor wushu, medali emas didapat karena pemenang sebelumnya, atlet Malaysia didiskualifikasi karena positif mengonsumsi doping.