Setelah 16 hari pelaksanaannya, Asian Games 2014 resmi ditutup dengan Tiongkok menduduki peringkat pertama, disusul Korea Selatan dan Jepang di urutan kedua dan ketiga.
Membawa slogan 'Diversity Shines Here', lebih dari 14 ribu atlit dan staf dari 45 negara berkompetisi memperebutkan 439 medali di 36 cabang olahraga.
Setidaknya 14 rekor baru dunia kembali tercipta dalam pesta olahraga terbesar di Asia ini. Sebut saja cabang olahraga memanah, menembak, dan angkat besi yang ditorehkan banyak atlit Asia muda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiongkok kembali memantapkan statusnya sebagai kontingen paling kuat di ajang bergengsi se-Asia ini dengan membawa 343 medali, termasuk 151 medali emas. Sementara itu, tuan rumah Korea Selatan berhasil menyabet 79 medali emas, disusul Jepang dengan 47 medali emas.
Upacara penutupan bertema “Our Cherished Memories of Incheon' dan diarahkan oleh Jang Jin, pembuat film Korea Selatan yang juga mengatur acara pembukaan dua minggu lalu. Berlokasi di Incheon Asiad Main Stadium, upacara penutupan dimulai pada pukul 06.00 sore waktu Korea Selatan.
Perayaan dimulai dengan pesta kembang api yang disusul dengan pertunjukkan musik pop dan artistic. Termasuk demo taekwondo oleh anggota Kukkiwon yang merupakan pusat taekwondo sedunia.
Acara dilanjutkan dengan pertunjukkan video yang merekam kegembiraan, suka cita, penyesalan serta ratapan dari para atlit yang bekerja keras dalam kompetisi ini.
Delapan peraih medali Korea Selatan, termasuk pesenam Son Yeon-jae, pelari Yeo Hosua, dan pesepakbola Rim Chang-woo. Ia kemudian memasuki area stadion dengan membawa bendera negara tuan rumah.
Lalu para atlit dari berbagai kontingen negara memasuki stadium dengan melambaikan tangan serta bendera negara masing-masing. Wajah-wajah yang sebelumnya menanggung beban itu kini sudah ceria lagi.
Setelah Ketua Komite Pelaksana Asian Games Incheon, Kim Young-soo dan Presiden Asia Dewan Olimpiade, Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah mengumumkan penutupan Asian Games 2014. Bendera organisasi resmi diserahkan kepada tuan rumah Asian Games 2018, yaitu Indonesia.
"Kita berbagi momen suka cita, kebahagiaan, air mata kekecewaan, tapi lebih dari apapun, kita memantapkan fakta bahwa kita adalah satu keluarga besar," ujar Kim dalam sambutannya.
Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah melalui sambutannya juga menyampaikan harapan agar para atlit yang telah bertanding menemukan pelajaran berharga untuk mereka di masa depan.
"Asian Games bukan hanya soal medali. Asian Games adalah soal mewakili negara Anda, berusaha melakukan yang terbaik, dan membawa kebanggaan dalam bendera Anda. Asian Games adalah soal sikap sportif, fair play, dan semangat tim. Jadi, saya harap kenangan dan teman-teman baru yang Anda kenal akan bertahan seumur hidup, dan saya harap Incheon 2014 akan selalu dikenang sebagai awal dari bagian baru dalam hidup Anda," ujar Al-Sabah.
Perwakilan Indonesia yang turut hadir di acara penutupan ini di antaranya adalah Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, dan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin.
Selain itu, dalam acara ini juga hadir sejumlah pejabat Korea Utara. Di antaranya Hwang Pyong So, Choe Ryong Hae, dan Kim Yang Gon. Hwang dikenal sebagai orang nomor dua paling berpengaruh di Korea Utara setelah sang presiden, Kim Jong Un.
Upacara penutupan kemudian dilanjutkan dengan penampilan memukau dari berbagai artis Korea papan atas seperti CN Blue, Big Bang, dan Sistar yang disambut tepuk tangan dan teriakan histeris penonton yang hadir di stadion Incheon Asiad dan diakhiri dengan pesta kembang api super megah.