Jakarta, CNN Indonesia --
India tengah memulai harapan barunya di dunia sepak bola yang selama ini seperti tertidur dengan menggelar Liga Sepak Bola India (ISL).
Liga baru ini a
kan diwarnai para selebriti sebagai pemilik klub, manajer asing yang berpengalaman, dan pemain papan atas. Pemain kelas dunia asal Italia Alessandro Del Piero dan Marco Materazzi, pemain asal Spanyol Joan Capdevila dan Luis Garcia, serta pemain Perancis David Treseguet dan Robert Pires, telah setuju bermain di ISL.
Dengan populasi sekitar 1,2 miliar jiwa, dan menduduki peringkat ke-158 di dunia, Presiden FIFA Sepp Blatter menyebut India sebagai "Raksasa Sepak Bola yang Tertidur".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Liga nasional terbukti telah gagal mengajak anak muda India untuk berkecimpung dalam olahraga. Liga nasional hanya bergigi di beberapa negara lain seperti Liga Inggis dan La Liga Spanyol.
ISL mengikuti model liga kriket yang terlebih dahulu populer di India, yaitu dengan sistem waralaba. Dengan kehadiran para artis dan bintang film, ISL menginginkan perubahan citra sepak bola melalui promosi besar-besaran.
"Sepak bola India telah mandek," ujar Wakil Presiden Federasi Sepak Bola India (AIFF), Subrata Dutta. "Tidak ada kemajuan seperti yang diinginkan. Kami telah berada di kisaran peringkat 140 dan 160 selama bertahun-tahun dan kami membutuhkan sesuatu
mendorong maju."
Ia meyakini bahwa ISL akan menciptakan sebuah perubahan besar. "Akan ada perbedaan."
Penuh Hiburan
ISL akan diramaikan para mantan bintang kriket seperti Sachin Tendulkar, Sourav Ganguly, serta Mahendra Singh Dhoni, sebagai pemilik tim yang akan berlaga. Selain pemain veteran, kompetisi ini juga akan diisi mantan pelatih internasional Zico, Peter Reid, dan Ricky Herbert sebagai manajer.
Di musim perdananya, ISL memulai turnamen di delapan kota selama 12 Oktober-20 Desember. Pertandingan antara Atletico de Kolkata, yang berasosiasi dengan Atletico Madrid, melawan Mumbai City FC diperkirakan akan menyedot cukup banyak penonton.
Setidaknya 100.000 penonton diperkirakan akan menyesaki Salt Lake, stadion terbesar kedua di dunia dengan kapasitas hingga 120.000 kursi.
Turnamen yang menggunakan sistem kompetisi penuh tersebut akan mengelilingi seluruh negara. Empat klub teratas akan memasuki semi final dan bermain dua leg, dengan pemenang maju ke one-off final.
Di tengah keyakinan akan sukses besar secara komersial, para kritikus yakin bahwa kualitas dan intensitas bermain adalah faktor terpenting. Para promotor dan tim telah berjanji membuat kemajuan pengembangan investasi dan standar di India. Menurut pemain asal Spanyol Joan Capdevilla, hal itu penting guna membuat perbedaan nyata.
"ISL adalah permulaan yang baik," ujar Capdevilla. "Dua setengah bulan tidaklah cukup, sehingga akan lebih baik jika periode liga ditambah menjadi sembilan bulan di masa yang akan datang. Ini masih bayi tapi yang dibutuhkan India adalah pengembangan akar rumput untuk semangat sepak bola."