Singapura, CNN Indonesia -- Petenis nomor satu dunia, Serena Williams, menyerang presiden Federasi Tenis Rusia, Shamil Tarpishchev, dengan tuduhan menggunakan kata-kata "
sexist dan berbau rasialisme" setelah ia mendeskripsikan Serena dan saudarinya Venus sebagal "Lelaki bersaudara Williams".
Tarpishchev membuat komentar tersebut pada Jumat (17/10) di stasiun televisi milik pemerintah Rusia.
Ketika itu Tarpishchev sedang mengikuti acara bincang-bincang, dan pembawa acaranya berujar "Saya sedang berada di Olimpiade ketika Maria Sharapova bermain di final, melawan satu dari dua... satu dari dua...", lalu Tarpishchev menyahut "Lelaki bersaudara Williams".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Sabtu keesokan harinya Tarpishchev --seorang anggota Komite Olimpiade Internasional-- mengeluarkan permintaan maaf, setelah WTA memintanya untuk melakukan tersebut. Namun hal ini tidak cukup untuk Williams.
"Buat saya mereka sangat tidak sensitif, dan sexist, juga rasis pada saat yang bersamaan," ujar Williams pada wartawan di Singapura pada Minggu (19/10).
"Saya sama sekali tidak senang dengan hal ini. Saya rasa banyak orang juga tidak senang."
Sementara itu pemimpin eksekutif Asosiasi Tenis Dunia (WTA), Stacy Allaster, berkata bahwa komentar itu "menghina, merendahkan, dan tidak punya tempat sama sekali di olah raga kami."
"Sangat tidak bertanggung jawab!"
WTA langsung mengambil tidakan dan mendenda Tarpischev US$ 25 ribu serta melarangnya untuk mengambil peran dalam organisasi tenis selama satu tahun penuh.
Serena Williams, petenis Amerika Serikat berusia 33 tahun, saat ini menduduki peringkat nomor satu dunia dan telah memenangi 18 grand slam. Ia juga berpasangan dengan kakaknya, Venus, dan memenangi 13 grand slam ganda putri dan tiga medali emas Olimpiade ganda putri.
Venus yang setahun lebih tua dari Serena juga mantan petenis nomor satu dunia. Ia telah memenangkan tujuh gelar grand slam.
Serena berada di Singapura untuk bermain di turnamen WTA penutup musim. Pada dua musim sebelumnya, Serena secara berturut-turut memenangkan turnamen tersebut. Turnamen ini akan dimulai pada Senin dengan Serena berhadapan dengan Ana Ivanovic pada laga pembuka.
Juga berlaga pada kompetisi tersebut adalah satu di antara beberapa musuh terkuat Serena, Maria Sharapova. Mantan pemenang Perancis Terbuka itu juga tersinggung dengan ucapan dari petinggi tenis negaranya,
"Saya pikir mereka sangat tidak memiliki rasa hormat. Saya senang banyak orang telah melawan, termasuk WTA," ujar Sharapova.
"Hal itu sangat tidak layak, terlebih lagi mengingat posisi dan tanggung jawabnya (Tarpishchev), bukan hanya di dunia tenis, tapi juga sebagai bagian dari komite Olimpiade. Ia sangat tidak bertanggung jawab," tegas Sharapova.