Jakarta, CNN Indonesia -- Kapten sekaligus kiper tim nasional Afrika Selatan, Senzo Meyiwa, tewas ditembak mati oleh perampok saat masa istirahat, Minggu (26/10).
Pembunuhan mengejutkan tersebut sontak menjadi perhatian publik atas kekerasan senjata di Afrika Selatan. Konferensi pers dilakukan Senin (27/10) dalam upacara penghormatan terhadap pemain berusia 27 tahun itu yang diselenggarakan oleh rekan Meyiwa.
Dalam konferensi pers yang berlangsung emosional tersebut, rekan Meyiwa mengungkapkan kiper itu mengalami tembakan di dada pada Minggu malam saat menghadapi dua maling di rumah aktris dan penyanyi, Kelly Khumalo. Pihak kepolisian mengatakan Meyiwa tewas saat dalam perjalanan ke rumah sakit di Vosloorus, Johannesburg tenggara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kematiannya seolah menyoroti kasus kekerasan senjata di Afrika Selatan, beberapa hari setelah
sprinter paralimpik Oscar Pistorus divonis penjara lima tahun akibat menembak mati pacarnya sendiri, Reeva Steenkamp tahun lalu. Akhir pekan ini
derby Johannesburg antara Kaizer Chiefs dan Orlando Pirates, tempat Meyiwa bergabung selama 13 tahun, ditunda sebagai tanda berkabung.
Derby ini biasanya dihadiri oleh 90.000 penonton.
"Jangan mengira orang baik seperti Senzo akan pergi dan menghilang. Rohnya akan selalu hidup," ujar Shakes Mashaba, pelatih tim nasional Bafana Bafana. Air mata mengalir di pipinya, dan dengan suara gemetar ia berucap, "Dia akan selalu menjadi pemimpin."
Meskipun tingkat pembunuhan di Afrika Selatan telah menurun secara perlahan, negara ini tetap menjadi satu dari beberapa negara paling kejam di dunia. Pihak kepolisian telah mencatat lebih dari 17 ribu pembunuhan terjadi tahun lalu atau 31 kematian per 100.000 orang, tujuh kali lipat dari Amerika Serikat.
Presiden ZumaJangan mengira orang baik seperti Senzo akan pergi dan menghilang, rohnya akan selalu hidupShakes Mashaba |
Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, menyatakan kesedihannya atas kehilangan pemain muda yang tewas di tengah puncak karir gemilang.
"Para penegak hukum harus fokus menemukan pelaku dan membawa mereka ke pengadilan. Tidak ada kata yang dapat menggambarkan keterkejutan bangsa atas kehilangan ini," ujarnya.
Meyiwa adalah kapten timnas Afrika Selatan dalam empat pertandingan terakhir dalam kualifikasi Piala Afrika tanpa kebobolan gol dan Pirates melenggang ke semi final Piala Liga Afrika Selatan saat bermain Sabtu (24/10) lalu.
Ketua Pirates, Irvin Khoza, mengatakan klub yang didirikan sejak 1937 oleh anak-anak pekerja tambang migran Johannesburg tersebut merasa sangat terpukul dengan pembunuhan itu.
"Kami memiliki sesi di pagi hari dengan para pemain dimana kami saling berbagi semangat," kata Khoza. "Banyak menangis dan menangis. Tidak dapat dikendalikan."
Suntik dengan EbolaKepolisian menyatakan dua pria masuk ke rumah Khumalo pada Minggu (26/10) malam ketika Meyiwa berada di sebuah pesta dalam rumah itu. Penyusup ketiga menunggu di luar rumah dan ketiganya kabur begitu usai menembak.
Penyidik utama, Norman Taioe, mengatakan para perampok mencuri satu ponsel dan membantah rumor pembunuhan terencana. "Kami tidak memiliki bukti bahwa ini adalah pembunuhan terencana ataupun serangan terhadap Meyiwa," ujar Taioe.
Sebelumnya, seorang pejabat keamanan negara mengatakan bahwa Meyiwa ditembak ketika mencoba melindungi Khumalo tetapi Taioe mengatakan tidak ada bukti atas anggapan tersebut.
"Senzo sedang berjalan menuju pintu ketika hal tersebut terjadi. Dia belum tentu sedang berusaha melindungi seseorang," kata Taioe. "Dia akan pergi. Mungkin disangka akan menyerang oleh para perampok."
Pembunuhan itu telah menimbulkan kemarahan dari publik Afrika Selatan yang muak atas kejahatan serta kekerasan yang sering tidak masuk akal. Salah satu penyiar di Lima FM, sebuah stasiun radio populer Afrika Selatan, mendesak polisi untuk menangkap pembunuh dan menyuntik mereka dengan virus Ebola.
Komisioner kepolisian Afrika Selatan, Riah Phiyega, mengumumkan tim khusus untuk menyelidiki pembunuhan tersbeut, bersama dengan hadiah sebesar 250.000 rand (sekitar Rp. 277 juta ) untuk informasi terkait identitas pelaku.