LIGA CHAMPIONS ASIA

Pesta Sydney Wanderers Sang Juara Asia

CNN Indonesia
Minggu, 02 Nov 2014 14:01 WIB
Menahan imbang Al Hilal 0-0 di leg kedua, klub Australia Sydney Wanderers, mewujudkan impian menjadi klub Australia pertama yang menjuarai Liga Champions Asia.
Para pendukung Sydney Wanderers berpesta di pusat kota Sydney, Parramatta, dengan bernyanyi dan menyalakan suar. (Getty Images/Mark Kolbe)
Jakarta, CNN Indonesia -- Klub Australia, The Western Sydney Wanderers, mewujudkan impian menjadi klub Australia pertama yang menjuarai Liga Champions Asia setelah mereka menahan imbang Al Hilal 0-0 pada laga leg kedua yang berlangsung di Stadion Internasional Raja Fahd, Arab Saudi.

Pada pertandingan pertama, Wanderers mampu menundukkan Al Hilal 1-0 sehingga mereka juara dengan keunggulan agregat gol.

Dengan hasil ini, Wanderers lolos ke putaran final Kejuaran Dunia Antar Klub yang akan berlangsung di Moroko, Desember mendatang. Mereka akan berhadapan dengan klub seperti Real Madrid, San Lorenzo, Cruz Azil, dan Moghreb Tetouan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk meraih gelar juara Liga Champions Asia, Wanderers sendiri melalui jalan terjal dan menundukkan banyak klub besar.

Sebelum mengalahkan raksasa sepakbola Arab Saudi, Al Hilal, pada babak-babak sebelumnya, Wanderers telah menundukkan juara bertahan Guangzhou Evergrande, runner-up tahun lalu FC Seoul, dan juara bertahan Liga Jepang (J-League), Sanfrecce Hiroshima.

"Saya bangga pada para pemain ini dan pada klub saya," ujar pelatih Wanderers, Tony Popovic.

"Kami tak memiliki dana atau sumber daya yang memadai....namun kami memiliki sesuatu yang tak bisa dibeli yang, yaitu keinginan kuat untuk menang."

Kemenangan bersejarah Wanderers sendiri terjadi karena kemampuan sang penaga gawang, Ante Covic, yang berkali-kali mampu mementahkan serangan Al Hilal. Covic pun terpilih sebagai pemain terbaik pada pertandingan ini.

Penjaga gawang Sydney Wanderers, Ante Covic, menjadi pemain terbaik final Liga Champions Asia. (Getty Images/Salah Malkawi)
Pada laga ini, sempat terjadi kericuhan antara beberapa pemain dan pengurus Al Hilal dengan wasit karena Al Hilal merasa seharusnya mendapatkan dua kali tendangan penalti.

Laga ini disaksikan di hadapan enam puluh lima ribu penonton Al Hilal, setelah Pangeran Alwaleed Bin Talal Bin Abdulaziz Al Saud menggratiskan tiket pertandingan tersebut.

Namun, puluhan ribu penonton langsung meninggalkan stadion setelah wasit membunyikan peluit panjang, sehingga para pemain Wanderers menerima medali dan piala di dalam stadion yang kosong.

Pada dua laga, Al Hilal, klub yang pada 2009 dinobatkan sebagai klub terbaik Asia Abad ke-20, selalu mendominasi permainan. Namun penyerang Wanderers, Tomi Juric, lah yang mampu menjebol gawang lawan pada minggu lalu.

"Kami tidak mendapatkan keberuntungan meski kami memiliki banyak kesempatan. Kami adalah tim terbaik pada dua laga tersebut," kata pelatih Al Hilal, Laurentio Reghecampf.

"Jika Anda kalah karena bermain buruk, maka Anda bisa mengucapkan selamat pada lawan. Namun, jika Anda bermain seperti kami dan mereka bermain seperti mereka, kami merasa sangat buruk."

Pesta Para Suporter

Menjadi klub Australia pertama yang memenangkan laga ini, kemenangan Wanderers disambut gembira para penggemarnya. Sekitar lima ribu orang berkumpul di pusat kota Sydney di Parramatta pada dini hari untuk menyaksikan tim mereka.

Ketika wasit membunyikan peluit panjang, mereka pun berpesta dengan bernyanyi, berdansa, dan menyalakan suar.

Sekitar lima ribu pendukung Sydney Wanderers merayakan keberhasilan timnya menjadi juara Asia. (Getty Images/Mark Kolbe)
Untuk menyaksikan timnya, para pendukung Sydney Wanderers harus berkumpul pada dini hari di pusat kota. (Getty Images/Mark Kolbe)

Satu-satunya gol pada final Liga Champions Asia tercipta pada leg pertama, yaitu melalui Tomi Juric (Reuters/David Gray)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER