Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah berjuang keras di delapan besar akhirnya Pelita Bandung Raya, PBR, bisa menyusul saudara tuanya Persib Bandung lolos ke babak semifinal Liga Super Indonesia (LSI).
Di semifinal, tim asuhan Dejan Antonic itu akan menghadapi semifinalis Piala AFC Cup 2014, Persipura Jayapura yang menjadi juara grup K babak delapan besar LSI.
Seuusai mengalahkan Persib pekan lalu, Antonic tidak ingin anak-anak asuhnya disebut tim yang beruntung (
lucky team) lolos ke semifinal karena di laga terakhir itu PBR bertarung dengan Persib yang sudah pasti lolos sebagai juara grup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menegaskan timnya lolos karena kerja keras tim secara keseluruhan.
Pada babak delapan besar lalu, PBR memiliki torehan dua kali menang, dua kali imbang, dan dua kali kalah.
Dari enam pertandingan tersebut, The Boys are Back mencetak empat gol dan kebobolan empat gol.
Sedangkan Persipura pada babak delapan besar mencetak empat kemenangan dan dua kali kalah, dengan menggolkan sembilan gol dan kebobolan enam gol.
Hal yang menarik adalah bahwa kedua tim pada musim ini sama sekali belum pernah bertemu.
Pertemuan terakhir mereka terjadi musim lalu dan dari dua kali pertemuan PBR tidak dapat mengalahkan Persipura.
PBR harus takluk dari Persipura di kandang sendiri, namun menahan imbang 1-1 ketika mendapat kesempatan bertamu ke Stadion Mandala di Jayapura.
Pada laga semifinal nanti, Dejan memastikan timnnya berusaha tampil sekeras mungkin untuk membuktikan mereka lolos bukan karena beruntung.
Taktik CepatUntuk mengatasi permainan Persipura yang mengandalkan kecepatan Dejan Antonic harus memasang pemain bertahan yang dapat meredam gerak cepat tim Mutiara Hitam.
Tim Mutiara yang sempat terpuruk di putaran pertama delapan besar berhasil membukukan tiga kemenangan di putaran kedua yang meloloskan mereka ke semifinal.
Boaz Solossa dan kawan-kawan lolos ke semifinal dengan torehan empat kali menang dan dua kali kalah di babak 8 besar.
Sebagai juara bertahan LSI, Boaz membuktikan diri mereka memiliki mental juara, padahal, situasi di kubu mutiara hitam sempat tidak kondusif setelah pelatih utama, Jacksen F Tiago menghilang ketika menjamu Arema Cronus (21/10).
Posisi Jacksen Tiago sebagai juru taktik untuk sementara diemban caretaker Mettu Duaramuri.
Boaz harus diwaspadai tim asuhan Antonic karena selain menjadi penggedor gawang lawan, pria berusia 28 tahun itu merupakan kapten yang menularkan mental juara kepada rekan-rekan setimnya.
Sementara itu di kubu PBR, kematangan pemain-pemain senior akan menjadi kunci Antonic dalam mengangkat tim yang musim lalu terpuruk di papan bawah masuk ke semifinal musim ini.
Kehadiran Bambang Pamungkas dan T.A Mushafry di lini depan memberikan pesona ancaman bagi klub lawan.
Para pemain senior itu dipandu kecepatan dan agresifitas manuver dari gelandang-gelandang muda di tengah David Laly (22), Kim Jeffrey Kurniawan (24), Rizky Pellu (20), dan Imam Pathuroman (20).
Tua di depan, muda di tengah, dan tua kembali di belakang adalah rumus Antonic yang membawa PBR hingga ke babak empat besar besok.
Rumus itu pula yang digunakan Antonic saat mengalahkan Persib tengah pekan lalu.
Lini pertahanan PBR dikawal kiper veteran asal Latvia Dennis Romanovs (36).
Di laga akhir versus Persib, Romanovs juga disokong kuartet bek senior Boban Nikolic (34), Hermawan(26), Wildansyah (27), dan Dias Angga (25). Dua pemain terakhir adalah jebolan dari Persib.
Selain kedua pemain itu, ada satu lagi bek veteran yang sempat menjadi idola bobotoh Persib yakni Nova Arianto (35).
Dias Angga dan Wildansyah bisa menjadi jawaban bagi Antonic untuk meredam kecepatan Persipura dari sayap.