Riyadh, CNN Indonesia -- Runner up Liga Champion Asia, Al Hilal, mengadukan wasit yang memimpin laga final telah berlaku tak adil kepada tim asal Arab Saudi tersebut akhir pekan lalu.
Al Hilal kalah agregat 0-1 dari klub Australia, Western Sydney Wanderers.
Pada laga kedua yang berlangsung di kandang Al Hilal di Riyadh, Arab Saudi, kedua tim bermain imbang 0-0. Seperti dilansir
Reuters, wasit pemimpin laga, Yuichi Nishimura, telah mengabaikan tiga pelanggaran pemain Wanderers di dalam kotak penalti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Apa yang terjadi di leg kedua Final Liga Champion Asia adalah noda hitam dalam sejarah sepak bola Asia,' demikian pernyataan klub Al Hilal yang baru dirilis.
Kepemimpinan Nishimura juga menjadi kontroversi dalam Piala Dunia di Brasil tengah tahun ini. Salah satunya saat memberi hukuman penalti yang tak pantas kepada Brasil saat melawan Kroasia di laga pembuka Piala Dunia.
'Sangat mengejutkan menunjuk seorang wasit untuk leg kedua yang ternyata diasingkan dari dunia wasit dalam Piala Dunia terakhir karena kesalahannya pada turnamen,' pernyataan Al Hilal.
Klub itu juga mempertanyakan tanggung jawab Presiden Asosiasi Sepak Bola Asia (AFC) Sheikh Salman Bin Ibrahim Al-Khalifa dari Bahrain. Klub Al Hilal juga mempertanyakan kinerja wasit Iran pada leg pertama yang berlangsung di Sydney. Klub yang berbasis di ibukota Arab Saudi, Riyadh, itu mengklaim setidaknya mendapat enam penalti dari dua laga final Liga Champion.
Menanggapi hal tersebut, AFC menyatakan akan melakukan penyelidikan atas apa yang telah terjadi pada laga final. AFC menyatakan akan melihat kembali laporan dari Komisioner Pertandingan dan Wasit terkait insiden tersebut.