Durban, CNN Indonesia -- Asosiasi Sepak Bola Afrika Selatan akan meluncurkan program pengendalian senjata dengan cara berburu senjata-senjata ilegal. Senjata-senjata ini kemudian akan dilebur dan logamnya dijadikan bahan patung yang akan dibangun untuk mengingat kapten tim mereka, Senzo Meyiwa.
Bulan Oktober lalu, Meyiwa terbunuh dalam suatu peristiwa perampokan. Sang penjaga gawang Afsel itu mengalami tembakan di dada pada Minggu (26/10) malam saat menghadapi dua maling di rumah aktris dan penyanyi, Kelly Khumalo. Pihak kepolisian mengatakan Meyiwa tewas saat dalam perjalanan ke rumah sakit di Vosloorus, Johannesburg tenggara.
Pemakamannya dilangsungkan Sabtu (1/11) lalu dan mengundang duka dari seluruh negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami harus membersihkan dan menghancurkan seluruh senjata ilegal. Program ini bertujuan untuk menyelamatkan nyawa, sehingga kami memohon kepada masyarakat untuk menyerahkan seluruh senjata ilegal mereka," kata presiden Asosiasi Sepakbola Afrika Selatan, Danny Jordaan, saat meluncurkan kampanye ini pada Selasa (4/11).
Kampanye ini didukung oleh keluarga dan rekan-rekan Meyiwa, juga oleh keluarga Reeva Steenkamp, model yang tahun lalu tewas terbunuh oleh kekasihnya yang juga seorang atlet paralimpik, Oscar Pistorious.
Jordaan juga berkata bahwa ia ingin pemerintah memperketat peraturan pengendalian senjata serta menginisiasi program yang memaksa masyarakat untuk menyerahkan senjata ilegal.
"Kami ingin membuat patung Senzo dengan menggunakan bahan-bahan logam senjata sebagai pengingat tragedi-tragedi yang disebabkan senjata ilegal ini di negara kami," kata Jordaan kepada Reuters dalam wawancara melalui telepon.
"Ada hukum yang mengatur masalah ini, namun pelaksanaannya tidak diawasi dengan ketat. Kami ingin membangkitkan kesadaran lagi."
Afrika Selatan sendiri adalah satu dari beberapa negara dengan tingkat kriminalitas tertinggi di dunia. Catatan polisi menunjukkan bahwa ada 17 ribu kasus pembunuhan yang terjadi tahun lalu, atau 31 kasus per 100 ribu penduduk.
Pembunuhan Meyiwa telah menimbulkan kemarahan dari publik Afrika Selatan yang muak atas kejahatan serta kekerasan yang sering tidak masuk akal. Salah satu penyiar di Lima FM, sebuah stasiun radio populer Afrika Selatan, mendesak polisi untuk menangkap pembunuh dan menyuntik mereka dengan virus Ebola.
Komisioner kepolisian Afrika Selatan, Riah Phiyega, mengumumkan tim khusus untuk menyelidiki pembunuhan tersbeut, bersama dengan hadiah sebesar 250.000 rand (sekitar Rp. 277 juta ) untuk informasi terkait identitas pelaku.