Rabat, CNN Indonesia -- Pemerintah Maroko mendesak badan sepak bola Afrika untuk menunda penyelenggaraan Piala Afrika, kompetisi sepakbola dua tahunan antar negara di benua tersebut, karena khawatir hal tersebut akan memperparah penyebaran virus Ebola.
Maroko dijadwalkan untuk menjadi tuan rumah Piala Afrika yang diselenggarakan oleh Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) pada bulan Januari tahun depan.
Kompetisi yang melibatkan 16 tim sepakbola Afrika ini telah diadakan sejak tahun 1957 dan Maroko telah menghabiskan jutaan dolar untuk merenovasi stadion untuk melangsungkan kompetisi tersebut, sekaligus juga Piala Dunia Antar Klub, FIFA Club World Cup, pada Desember mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, wabah Ebola di Afrika Barat yang telah menewaskan sedikitnya 5.000 jiwa, menimbulkan kekhawatiran akan adanya penyebaran virus Ebola di Maroko karena negara tersebut akan kedatangan penonton dan pemain bola dari seluruh Afrika.
Dari tiga negara yang terkena dampak penyebaran Ebola secara luas, hanya Guyana yang mungkin untuk lolos ke putaran final
Maroko telah meminta CAF untuk menunda turnamen.
Pernyataan penundaan menguraikan bahwa pertandingan akan ditunda pada 2015-2016 karena desakan kasus kesehatan yang tidak bisa dihindari (
force majeur).
Akan tetapi, bos sepak bola Afrika telah menolak untuk mengubah tanggal dan memberi Maroko tenggat waktu untuk mengkonfirmasi kesediaan mereka sebagai tuan rumah, meskipun tenggat waktu tersebut telah berlalu.
Pejabat dari CAF akan bertemu pada Selasa untuk memutuskan langkah selanjutnya serta memilih negara yang akan siap menjadi tuan rumah, seandainya Maroko harus diganti.
Pada bulan Januari, Afrika Selatan dan Ghana telah mengatakan mereka tidak siap untuk menjadi tuan rumah Piala Afrika.