Munich, CNN Indonesia -- Bek Brasil Dante, 31, membuka suara mengapa Brasil bisa dipermalukan Jerman dengan skor fantastis 1-7 di hadapan puluhan ribu pendukung sendiri, saat mereka menjadi tuan rumah pesta sepak bola terakbar, Piala Dunia.
Menurut pria yang bermain di Bayern Munich, skuat Brasil tidak siap secara psikologi untuk pertandingan di Piala Dunia.
"Dalam pandangan saya, secara psikologis kami tidak siap untuk piala dunia," kata Dante seperti dikutip dari situs FIFA, Senin (17/11). "Saya tidak memiliki masalah untuk membicarakan kekalahan itu. Saya tidak takut untuk dikritik atau terdengar negatif."
Saat itu Dante diturunkan di lini sentral pertahanan Brasil dengan berduet dengan David Luiz untuk melindungi kiper Julio Cesar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dante mengakui bahwa ia dan teman-temannya tersentak setelah kebobolan dua kali oleh gol Thomas Muller (11') dan Miroslav Klose (23'). Setelah gol Klose, kata Dante, dalam benak skuat Brasil tidak ada yang berpikir jernih.
Masing-masing pemain di lapangan panik dan hanya memikirkan untuk memenangkan piala. Akibatnya, lanjut pria berambut kribo itu, kepanikan tersebut mendorong mereka untuk memburu gol.
Kami tidak siap untuk piala dunia secara psikologiDante |
Di antara kebingungan dan kepanikan itulah Cesar kembali memungut bola tiga kali dari gawangnya dalam tempo kurang dari sepuluh menit.
Toni Kroos mencetak gol pertamanya semenit setelah gol Klose. Mantan pemain Munich itu lalu kembali mencetak gol pada menit ke-26 dan disusul Sami Khedira pada menit ke-29.
"Saya tidak akan melupakan peristiwa itu yang hingga kini masih terasa sakit. Bahkan, ketika saya memikirkannya hari ini masih terasa sakit sekali, dan satu-satunya cara untuk menyembuhkan adalah memenangkan gelar lagi di masa depan," ujarnya setelah berbulan-bulan Piala Dunia 2014 berakhir.
Di babak kedua, permainan Brasil terlihat berantakan dan tidak mampu menembus gawang Jerman yang dijaga rekan seklub Dante, Manuel Neuer. Justru Jerman berhasil mencuri dua gol lagi lewat Andre Schurrle (69' dan 79').
Satu-satunya gol hiburan bagi Brasil dicetak Oscar saat laga menjelang akhir.
Jerman yang mengalahkan Brasil itu kemudian menjadi juara setelah mengalahkan Argentina 1-0 hingga 2X15 babak tambahan.
"Hasil akhir itu tidak merefleksikan perbedaan kualitas antara dua tim, tetapi merefleksikan psikologi kami jelang Piala Dunia. Kami tidak siap (dengan strategi) untuk menghadapi kemungkinan yang buruk," ujarnya menandaskan.