Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala bidang pembinaan dan prestasi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Rexy Mainaky, memberikan bocoran terobosan baru dari PBSI, yaitu buku panduan pembinaan bulu tangkis untuk klub dan daerah.
Hal tersebut diceritakan oleh Rexy kepada CNN Indonesia (20/11) sesaat setelah mengisi latihan di pelatnas Cipayung, Jakarta.
"Buku panduan itu berisi pembobotan fisik, kriteria, parameter pendidikan atlet PBSI. Semuanya ada," ujar Rexy.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Buku tersebut merupakan upaya PBSI dalam membenahi pendidikan atlet bulu tangkis di Indonesia.
Masuk Tidak SeragamSatu hal yang mendasari kemunculan panduan kurikulum adalah kendala yang dihadapi PBSI ketika menajamkan kualitas atlet, yaitu tidak seragamnya kualitas atlet yang masuk pelatnas.
"Masing-masing klub punya fokus pendidikannya sendiri, ada yang menghasilkan tembakan yang bagus tapi langkahnya lemah, dan juga yang lainnya,"
Perbedaan kualitas tersebut diakui mantan pemain dan pemenang medali emas Olimpiade 1996 itu membuat beban pelatihan di pelatnas menjadi lebih banyak.
Semangat pelatnas, menurut pria kelahiran 9 Maret 1968, itu adalah untuk mempertahankan, mempertajam, bahkan meningkatkan kualitas pemain sehingga dalam jangka pelatihan dua tahun sudah menjuarai turnamen-turnamen.
"Pemain yang masuk pelatnas seharusnya sudah tidak lagi menjadi beban dalam masalah fisik dan yang dasar lainnya," ujar Rexy. "Jika seseorang ingin menjadi atlet pelatnas, harus memenuhi kriteria tersebut."
Selama ini, atlet yang masuk ke pelatnas merupakan saringan-saringan hasil kejuaraan Sirkuit Nasional.
Pemain yang berpotensi ataupun memenangkan sirkuit kemudian diberikan rekomendasi untuk menjalani pelatihan, tanpa melihat pembinaan di dalam klub.
Keliling untuk Melakukan PengawasanRencananya, buku 'sakti' tersebut akan dibagikan kepada seluruh klub dan pemerintah-pemerintah provinsi saat Mukernas PBSI di Cirebon, 12-14 Desember 2014 mendatang.
PBSI sudah melakukan dengar pendapat dengan klub terkait pengadaan buku tersebut dan baru akan di bagikan saat mukernas nanti.
Rexy pun menegaskan, PBSI tidak hanya akan membagikan buku semata namun juga akan turun ke klub-klub dan daerah guna memantau pelaksanaan kurikulum.
"Saya akan keliling dan melihat sendiri sejauh mana klub menerapkan buku panduan tersebut."
Tidak Hanya untuk AtletSelain untuk penggemblengan atlet, PBSI juga membuat tindakan pembinaan khusus untuk para pelatih bulu tangkis di Indonesia.
"Biasanya kan pelatih membentuk pemain, nah ini dikhususkan untuk pelatih saja," jabar Rexy. "Jadi pelatih melatih pelatih,"
Ia mengharapkan, para pelatih akan memiliki kepahaman yang sama dengan PBSI mengenai standar atlet bulu tangkis di Indonesia, dan dapat mengaplikasikannya pada masing-masing klub.
Pria yang sempat melatih di Inggris, Malaysia, dan Filipina ini menargetkan seluruh program tersebut mulai berjalan pada Januari 2015.
Ia pun berharap bahwa pemerintah pusat dan daerah dapat aktif mendukung upaya PBSI meningkatkan kualitas atlet bulu tangkis di Indonesia.