TINJU DUNIA

Revolusi Tinju Tiongkok di Pundak Zou Shiming

CNN Indonesia
Sabtu, 22 Nov 2014 16:24 WIB
Zou Shiming adalah peraih medali emas olimpiade pertama dalam sejarah Tiongkok dan petinju yang telah mengubah wajah dunia tinju di tanah kelahirannya.
Dengan dua medali emas olimpiade, Zou Shiming (kiri) adalah petinju tersukses Tiongkok sepanjang waktu. (Reuters/Tyrone Siu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Meski Manny Pacquiao menjadi satu dari beberapa petinju paling terkenal di dunia, Zhou Shiming lah yang akan menjadi pusat perhatian para penonton tinju di kasino Makau pada Sabtu (22/11) nanti.

Dengan perawakan yang tergolong kurus untuk ukuran seorang petinju dan pembawaan yang pendiam, Shiming sebenarnya tak terlihat sebagai petinju yang bisa mengubah wajah dunia tinju Tiongkok.

Akan tetapi, jika bukan karena Shiming, pertarungan antara Manny Pacquiao dan Chris Algieri tidak akan pernah terlaksana di Makau dan tidak akan menarik para penonton untuk datang.
Shiming membawa beban yang tak dipikul oleh para petinju lainnyaFreddie Roach


ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana dituturkan oleh promotor tinju papan atas dunia, Bob Arum, jelang laga tinju ini, kursi-kursi permainan di kasino Venetian Macao terisi penuh oleh mereka yang ingin menyaksikan laga tinju kelas dunia.

Namun, kali ini bukan Pacquiao yang menjadi magnet daya tarik penonton.

"Tanpa Shiming, tidak ada pertunjukan ini (antara Pacquiao dan Algieri)," kata Freddie Roach, pelatih Pacquiao dan sekaligus juga Shiming, sebagaimana dikutip dari Yahoo Sports. "Shiming adalah pusat perhatian saat ini.

"Masyarakat Tiongkok baru saja mengenal nama Pacquiao karena ia pernah bertarung beberapa kali di Tiongkok. Namun orang Tiongkok dan Filipina sebenarnya bersaing dan tidak berkomunikasi dengan baik.

"Sejujurnya, banyak orang di sini yang belum pernah mendengar nama Pacquiao sebelumnya," kata Roach.
Pelatih yang menyiapkan Pacquiao untuk menang KO atas Algieri ini lalu bertutur bahwa Shiming sedang membuka jalan bagi perkembangan olahraga tinju di Tiongkok. 

"Ia membawa beban yang tak dipikul oleh para petinju lainnya," tutur Roach.

Orang-orang yang berada di pihak Shiming pun tahu bahwa ia telah menjadi sedemikian besar di tanah kelahirannya. Hal ini yang membuat pemimpin Sands China Ltd --perusahaan induk Venetian Macau, Ed Tracy, berani mengkombinasikan kepopuleran Pacquiao di dunia tinju internasional dengan nama besar Shiming di tanah Tiongkok.

"Kesempatan untuk menggabungkan program tinju kami dengan seseorang yang dianggap pahlawan nasional (Tiongkok) tidak datang setiap hari," kata Tracy.

Zou Shiming (kiri) dalam sesi penimbangan berat badan jelang pertarungannya Sabtu (22/11) ini. (Reuters/Tyrone Siu)
Dibesarkan Bob Arum

Meski demikian populer di Tiongkok, perjalanan Shiming di dunia tinju profesional baru saja dimulai. Catatannya pun baru menunjukkan deretan sederhana: lima kali bertanding dengan lima kemenangan.

Adalah Bob Arum yang membawa Shiming dari dunia tinju amatir ke dunia tinju pro pada Januari 2013. Ia juga yang memasangkan Shiming dengan pelatih tinju yang melatih Manny Pacquiao, Freddie Roach.

Debut pro tinju Shiming terjadi tiga bulan kemudian di tempat sama dengan pertarungan saat ini, Venetian Macau. Kala itu Shiming mencatatkan kemenangan melawan Eleazar Valenzuela dan tiga bulan kemudian kembali meraih kemenangan di tempat sama.

Satu catatan menarik dari dua pertandingan pertama Shiming adalah jumlah penonton televisi yang menyaksikan kemenangan Shiming: kurang lebih 300 juta orang di Tiongkok. Nilai ini tiga kali lebih banyak dari yang menyaksikan pertandingan Super Bowl di Amerika Serikat pada Februari lalu.

Kemampuan Shiming untuk menarik perhatian ini karena ia sendiri sudah mendapat tempat di hati penduduk Tiongkok semenjak ia memenangi medali emas di Olimpiade 2008. Dalam catatan sejarah, nama Shiming menjadi petinju Tiongkok pertama yang mampu merebut emas di tinju Olimpiade.  

Sejak saat itulah Shiming mengikuti jejak petenis Li Na dan pebasket Yao Ming yang menjadi superstar di Tiongkok dengan cara bersinar di dunia olahraga.

Sponsor Berlimpah

Kepopuleran Shiming di negara dengan penduduk terbanyak di dunia mau tak mau menarik perhatian sponsor.

Arum menuturkan bahwa Shiming adalah petinju dengan endorsement terbanyak di dunia, mengalahkan Manny Pacquiao sendiri.

Bahkan, sebelum menjalani latihan untuk menghadapi pertarungan Sabtu ini, Shiming sempat mengumumkan kerja samanya dengan merek headphone terkemuka, Beats. Tak berhenti sampai di sana, Shiming juga disponsori oleh Anta, perusahaan peralatan olahraga yang dikenal sebagai Nike-nya Asia, serta muncul dalam film Transformer: Age of Extinction.

Arum pun menuturkan bahwa seandainya Shiming mau, ia bisa mendapatkan sponsor dari ujung rambut hingga ujung kakinya.
Promotor kelas kakap itu sendiri bukannya tanpa pamrih dalam mengembangkan karier Shiming.

Arum mendapatkan "bantuan" dengan kepopuleran Shiming karena hingga saat ini seluruh pertandingan Shiming di dunia tinju profesional selalu dilaksanakan di Venetian Macau -- kasino yang juga dimiliki Arum.    

Dengan pertarungan Shiming selalu menarik perhatian lebih dari 300 juta penonton televisi, maka Arum berpotensi membuat kasino miliknya sebagai tempat pertarungan tinju kelas dunia untuk menyaingi Las Vegas yang selama puluhan tahun mendominasi dunia tinju.

Di dalam negeri Tiongkok sendiri Arum sudah mendapatkan peluang untuk mengembangkan pasar tinju, yaitu dengan membuat tayangan tinju mingguan dan juga menayangkan pertandingan tinju kelas dunia secara tunda.

Hal ini tak terbayangkan sebelumnya pada negara yang sempat melarang seluruh aktivitas tinju selama lima tahun di bawah kepemimpinan Mao Tse Tung, dengan larangan yang baru berakhir pada 1986.

Namun, keberadaan Shiming dan medali emasnya mengubah segalanya.

Sebagaimana Li Na membuka pasar tenis dan Yao Ming membangun pasar basket di Tiongkok, kini Shiming pun mengikuti jejak keduanya dalam merevolusi dunia olahraga tanah airnya.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER