Jakarta, CNN Indonesia -- Menurut televisi Jerman
Mitteldeutscher Rundfunk (MDR), Rusia mengembangkan sistem 'doping ala Jerman Timur' dalam program pembinaan atlet mereka, baik di level nasional maupun internasional.
Dalam sebuah dokumenter yang disiarkan oleh MDR, Rabu (3/12), stasiun televisi yang bermarkas di Leipzig, Jerman, tersebut mengklaim tidak hanya 99 persen atlet tim Olimpiade Rusia menggunakan doping, namun juga terjadi korupsi besar-besaran untuk menutupi hasil tes para atlet.
Dugaan korupsi tersebut melibatkan pihak otoritas anti-doping Rusia, laboratorium kontrol doping di Moscow, begitu pula Federasi Atlet Internasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyikapi tayangan dokumenter MDR yang disusun seorang jurnalis bernama, Hajo Sappelt tersebut, Direktur Umum Asosiasi Anti-Doping Dunia, David Howman, mengaku terkejut. Namun Howman juga menyatakan pihaknya akan menyelidiki tuduhan tersebut secara serius.
Para atlet Rusia sendiri berhasil memuncaki peraihan medali Olimpiade Musim Dingin di Sochi 2014, menungguli Norwegia dan Kanada. Namun tidak ada satupun atlet Rusia yang terindikasi menggunakan doping pada saat itu.
Akan tetapi, saat melakukan investigasi terkait doping di Rusia, Seppelt dikontak oleh dua pemberi keterangan dari dunia olahraga Rusia, yaitu Yuliya Stepanova, mantan pelari 800 meter yang kini mendapatkan larangan bertanding setelah ditemukan adanya keanehan dalam paspor biologisnya, dan suaminya, Vitaliy Stepanov, mantan pegawai lembaga anti-doping Rusia, Rusada.
Dalam dokumentari Seppelt, Stepanova mengatakan dia seringkali didorong oleh pelatihnya untuk mengakali tes urin dengan membawa urin "bersih" yang sebelumnya telah dibekukan.
Seppelt sendiri pernah bertanya kepada salah satu mantan atlet Rusia, Evgenia Pecherina, tentang jumlah atlet Olimpiade Rusia yang menggunakan doping, dan jawabannya ternyata mengejutkan Seppelt.
"Hampir semuanya, 99 persen. Anda juga dapat mendapatkan semuanya, semua (jenis doping) yang atlet inginkan," ujar Pecherina sebagaimana dikutip dari
The Guardian.
Rekayasa Hasil TesMenjadi pegawang anti-doping, suami Stepanova sendiri seringkali mendapatkan telepon dari pihak kementerian yang memintanya mengungkapkan identitas atlet yang hasil tesnya positif.
"Jika atlet tersebut merupakan atlet tidak terkenal, maka hasil tes akan tetap positif," ujar Vitaliy. "Akan tetapi, jika ia seorang yang terkenal, atau masih muda, atau harapan peraih medali, maka laporan tersebut bisa tidak dilaporkan."
Asosiasi Atletik Rusia sendiri tidak memberikan respon terhadap tuduhan MDR, namun direktur Laboratorium Kontrol Doping Rusia, Grigory Rodchenkov menganggap klaim para atlet tidak dapat dianggap serius.
"Anda seharusnya lebih berhati-hati mempercayai para atlet tersebut. Mereka adalah orang-orang yang mengalami musibah besar dalam hidup mereka," ujar Rodchenkov yang juga menepis anggapan ia pernah menerima sogokan untuk menutupi skandal doping.