TENIS WTA

Hina Serena, Presiden Tenis Rusia Didenda WTA

CNN Indonesia
Kamis, 11 Des 2014 10:32 WIB
Kasus penghinaan terjadi ketika Tarpischev muncul di acara talkshow sebuah stasiun televisi Rusia bersama Elena Dementieva pada Oktober 2014.
Serena Williams adalah peraih delapan belas grand slam. Ia adalah wanita keeenam sepanjang sejarah yang mampu mengumpulkan gelar grand slam terbanyak. . (REUTERS/Eduardo Munoz)
Moskow, CNN Indonesia -- Presiden Federasi Tenis Rusia (RTF), Shamil Tarpischev, keberatan dengan hukuman dari Asosiasi Tenis Wanita (WTA) setelah ia menghina petenis wanita bersaudara, Venus dan Serena Williams, di sebuah acara televisi.

Atas kejadian tersebut, WTA menghukum Tarpischev dengan denda US$ 25 ribu, permintaan maaf secara personal, dan pelarangan aktif di dunia tenis selama satu tahun.

Karena menilai hukumannya terlalu berat, Tarpishcev berpikir untuk melayangkan gugatan ke pengadilan Amerika Serikat.

"Salah satu langkah yang akan saya lakukan adalah membuat gugatan dan mengetahui apa dasar WTA menjatuhkan sanksi kepada saya," kata Tarpischev kepada media Itar-Tass pada Rabu (10/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus penghinaan itu terjadi ketika Tarpischev muncul di acara talkshow sebuah stasiun televisi Rusia bersama mantan petenis wanita Elena Dementieva pada bulan Oktober.

Ketika Dementieva ditanya oleh pembawa acara bagaimana rasanya bermain melawan 'American Sisters' (Serena dan Venus), Tarpischev memotong dan menyebut mereka sebagai 'Williams Brothers'.

Tarpischev telah resmi meminta maaf atas komentarnya, oleh karena itu ia tidak setuju dengan hukuman yang diberikan WTA.

Meski akan mengajukan gugatan ke WTA, namun mantan kapten Piala Davis Rusia itu tidak tahu siapa yang harus digugatnya.

"Federasi Tenis Internasional dan Komite Olimpiade Internasional justru mengaku tidak mengurusi masalah ini. Jadi saya merasa dijebak," kata Tarpischev seperti yang dikutip dari Reuters.

Untuk menguatkan gugatannya, Tarpischev telah mengirimkan video tayangan acara malam itu ke ahli linguistik yang menganalisa di mana letak komentar melecehkan yang dimaksud WTA.

Walau para ahli linguistik menyatakan kalau komentar Tarpischev tidak ada yang bermaksud menyinggung, tapi pihak WTA tidak menerima pembuktian tersebut.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER