Jakarta, CNN Indonesia -- Atlet wushu peraih medali emas Asian Games asal Malaysia, Tai Cheau Xuen, mendapatkan sanksi larangan bertanding 120 hari karena gagal melewati tes doping, demikian dikabarkan media lokal, Kamis (11/12).
Hasil tes atlet berusia 23 tahun tersebut menunjukkan ia positif menggunakan sibutramine, stimulan terlarang yang seringkali ditemukan di pil penurun berat badan. Ia menjadi atlet pertama peraih medali emas Malaysia yang gagal melewati tes doping di Asian Games Incheon, September silm.
Dengan demikian Tai dipastikan kehilangan medalinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tai sebenarnya terancam mendapat hukuman larangan bertanding selama dua tahun dari Badan Anti Doping Dunia (WADA), tetapi setelah melakukan banding, ia dapat kembali bertanding pada 20 Maret tahun depan dan tidak melewatkan kompetisi apapun.
Dalam bandingnya, Tai mengaku dia tidak mengetahui komposisi suplemen yang ia minum, dan banding tersebut diterima oleh pihak WADA.
Wakil presiden Federasi Wushu Malaysia, Chong Kim Fatt mengatakan mereka telah mendapat pemberitahuan mengenai keputusan tersebut dari Federasi Wushu Internasional (IWUF) dan mengaku merasa lega.
"Kami menetapkan bahwa Cheau Xuen tidak berniat untuk mengambil obat terlarang tersebut karena dia sendiri merupakan korban dari situasi," ujar Chong seperti yang dilansir dari surat kabar Star.
"Dia (Tai) percaya bahwa suplemen tersebut tidak mengandung unsur terlarang, karena (zat) itu tidak tertera dalam deskripsi produk tersebut.
"Yang pasti kami kecewa insiden seperti ini terjadi dan ingin meminta maaf kepada semua pihak yang terlibat. Kami menerima keputusan ini. Dan ini juga merupakan pelajaran bagi kami untuk mengedukasi semua orang agar lebih waspada terhadap obat-obat terlarang," ujar Chong melanjutkan.
Chong juga yakin Tai akan tetap menjadi atlet yang sama seperti saat ini, yaitu seorang atlet yang disiplin dan bertanggung jawab.
"Tidak akan ada kompetisi hingga nanti (masa hukuman berakhir). Kami masih memiliki latihan seleksi tetapi dia seharusnya tidak memiliki masalah untuk masuk ke dalam tim karena dia merupakan atlet kelas dunia," ujar Chong.
"Kami memiliki kepercayaan diri penuh bahwa dia akan terus menjadi atlet yang bertanggung jawabn dan disiplin."
Kejadian memalukan ini sendiri membuat presiden wushu Malaysia, Martin Lim mengundurkan diri dari posisinya Oktober lalu.