Paris, CNN Indonesia -- Novak Djokovic boleh jadi merupakan petenis nomor satu dunia. Namun, langkah petenis asal Serbia itu sendiri masih dinilai selalu dikandaskan Rafael Nadal.
Nadal sendiri tidak tampil di final ATP yang berlangsung di Inggris pada bulan lalu karena menjalani operasi minor. Namun, Nadal adalah batu yang selalu menyandung Djokovic.
Djokovic sudah pernah memenangkan semua turnamen Grand Slam, kecuali French Open. Djokovic dua kali menjadi finalis French Open yakni pada 2012 dan 2014.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama dua kali itu pula Djokovic melawan Rafael Nadal dan selalu kalah di partai puncak. Pada French Open 2012 Djokovic kalah 4-6,3-6,2-6,5-7. 2014, ia tumbang 3-6,5-7,2-6,4-6.
Secara keseluruhan, catatan rekor pertemuan keduanya juga berpihak pada Nadal. Dari 42 pertemuan, Nadal memenangkan 23 di antaranya.
Kedua petenis elit dunia itu bertemu di final grand slam selama tujuh kali--termasuk French Open. Dari tujuh pertemuan di partai puncak itu Nadal empat kali menjadi pemenang, sementara Djokovic memenangkan tiga kali partai puncak.
Namun, bukan di French Open.
"Saya punya masalah kecil, ia bernama Nadal dan ia tidak akan pergi begitu saja," kata Djokovic seperti dikutip dari iBN Live akhir pekan ini.
Akhirnya ambisi Djokovic di akhir tahun ini adalah mampu menjuarai French Open tahun depan. Ia tentu akan lebih bersyukur jika di final French Open tahun depan akan bertemu Nadal di puncak.
Ia tentu bisa balas dendam sekaligus mengakhiri langkah Nadal yang telah menyabet gelar French Open sebanyak sembilan kali.
Namun, di sisi lain, Djokovic mesti mewaspadai sodokan pemain-pemain muda yang tampil cemerlang. Terutama dalam final ATP bulan lalu di London seperti Kei Nikishori. Petenis berusia 24 tahun asal Jepang itu berhasil finis di peringkat lima Final ATP di London.