FIFA

FIFA Dituntut Agar Lebih Beretika dan Transparan

Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 06 Jan 2015 18:12 WIB
Champagne, salah satu kandidat Presiden FIFA berharap sepak bola dunia dapat maju di tangan presiden baru.
Champagne, yang menyatakan ikut pemilihan sejak tahun lalu, mengakui ingin melihat perubahan dalam kepemimpinan Blatter. (Reuters/Arnd Wiegmann)
London, CNN Indonesia -- Pemilihan Presiden FIFA tahun ini dikatakan Jerome Champagne, salah satu kandidat, tidak hanya sebagai ajang pemilihan pemimpin, tapi juga sebagai ajang penentuan masa depan sepak bola dunia.



"Pemilihan tahun ini tidak hanya sebagai ajang adu ambisi, juga adu kepemimpinan untuk memperbaiki masa lalu dan melanjutkan masa depan," kata Champagne seperti yang dikutip dari Reuters pada Selasa (06/01).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya di hari yang sama, Komite Eksekutif FIFA, Pangeran Yordania, Ali Bin Al-Hussein, menyatakan kalau dirinya akan maju dalam pemilihan presiden badan sepak bola dunia itu.

Sepp Blater, yang saat ini masih menjabat, juga menyatakan diri akan maju kembali untuk yang kelima kalinya pada pemilihan yang akan berlangsung di Zurich pada 29 Mei 2015.

Pendaftaran calon Presiden FIFA akan dibuka FIFA hingga 29 Januari 2015.

Champagne, yang menyatakan ikut pemilihan sejak tahun lalu, mengakui ingin melihat perubahan dalam kepemimpinan Blatter, yang kerap berkutat dengan krisis di dalam tubuh FIFA selama menjabat sejak 1998.

Salah satu krisis yang mengguncang kepemimpinan Blatter di FIFA belum lama ini ialah isu korupsi pemilihan tuan rumah Piala Dunia.

Pangeran Ali yang berusia 39 tahun mengatakan kalau keikutsertaannya berdasarkan rasa ingin merubah masa depan FIFA.

"Olah raga kelas dunia ini membutuhkan badan yang juga kelas dunia. Sehingga dapat melayani semua aspek dengan penuh etika, transparansi dan birokrasi yang baik," kata Pangeran Ali. (ard)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER