Jakarta, CNN Indonesia -- Lapangan tengah akan menjadi pusat arena pertarungan antara dua klub bersaudara di kota Roma, AS Roma dan Lazio yang akan 'saling bunuh', di Stadion Olimpico, Minggu (11/1).
Sama seperti legenda asal usul kota Roma yang membuat dua saudara kembar Remus dan Romulus saling bunuh, AS Roma dan Lazio juga akan 'saling bunuh'. Pertarungan tim peringkat dua dan tiga klasemen sementara Serie A itu disaksikan publik Stadion Olimpico yang menjadi rumah bersama kedua klub tersebut.
Selisih sembilan poin yang memisahkan kedua klub di klasemen liga sementara ini (Roma 39, Lazio 30) tidak akan menjadi halangan bagi rivalitas antara klub yang telah berlangsung sejak puluhan tahun lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kekuatan Lini Tengah RomaLini tengah Roma yang dimotori Daniele De Rossi akan mengandalkan serangan mereka melalui kombinasi antara operan pendek dan operan panjang yang cepat.
Dengan rataan 531 operan pendek tiap pertandingannya, Roma merupakan tim terbanyak yang memainkan operan pendek di Serie A. Selain itu klub berlambang serigala ini juga merupakan klub kedua setelah AC Milan yang melakukan operan panjang terbanyak tiap pertandingannya.
Roma mengandalkan keakuratan operan panjang De Rossi. Rataan operan panjang pemain berusia 31 tahun itu 10 kali setiap pertandingan. Sejauh ini Roma telah melepaskan 71 operan panjang di tiap pertandingan Serie-A.
Selain itu Roma juga menjadi tim yang sering melakukan intersepsi di lapangan tengah, dengan rataan 19,1 intersepsi tiap pertandingan.
Lazio juga merupakan salah satu tim di Serie A yang memiliki rataan intersepsi yang tinggi. Rataan intersepsi Lazio adalah 18,7 tiap pertandingannya. Selain itu, lini tengah Lazio yang dikawal Lucas Biglia, Senad Lulic, dan Marco Perolo merupakan salah satu lini yang sulit ditembus di Italia.
Walaupun begitu, duel di lini tengah dua saudara ini diperkirakan akan terjadi di sektor sayap.
Dari 17 pertandingan Serie A sejauh ini sayap kanan kedua tim sama-sama menjadi titik terkuat kedua tim.
Sebanyak 43 persen serangan yang dilakukan Roma dimulai dari sektor kanan lapangan, menjadikan mereka klub tertinggi di Serie A yang paling sering menyerang melalui sisi kanan lapangan.
Sedangkan Lazio juga sering menyerang dari sisi kanan lapangan dengan mengandalkan Filipe Anderson. Pria Brasil yang diidentikkan dengan Cristiano Ronaldo itu kerap menjadi tumpuan serangan Lazio. Dari 17 laga, serangan Lazio paling banyak dimulai dari sisi kanan (38 persen).
Selain itu kedua tim juga rata-rata melakukan dua umpan terobosan tiap pertandingannya dan sama-sama menghasilkan 20 gol dari permainan terbuka.
Maka tidak heran klub yang akan menguasai lapangan tengah pada pertandingan derby kali ini, akan memiliki kesempatan yang lebih besar untuk keluar sebagai pemenang.
Lazio Kuat di Bola Mati
AS Roma perlu mewaspadai ancaman bola mati yang dimiliki oleh Lazio. Dari 31 gol yang telah diciptakan oleh tim asuhan Stefano Pioli tersebut delapan diantaranya lahir dari bola mati.
Jumlah tersebut merupakan yang kedua tertinggi di Serie A --setelah Empoli. Apalagi barisan pertahanan Roma tidak terlalu bagus dalam duel udara.
Akan tetapi, secara umum layaknya kedua saudara yang memiliki banyak kemiripan, catatan statistik Roma dan Lazio ternyata memiliki banyak kemiripan.
Kedua tim ini sama-sama menciptakan 14 tembakan tiap pertandingan, sama-sama menghasilkan dua gol tiap pertandingan, dan sama-sama menghasilkan enam sepak pojok tiap pertandingan.
Selain itu kedua tim juga memiliki kemiripan lain dalam statistik pertandingan mereka.
Sejauh ini Lazio sedikit lebih efektif dibandingkan dengan Roma dalam hal menyelesaikan peluang. Tim tamu rata-rata menghasilkan 14,5 peluang tiap pertandingannya, unggul 0,1 dari Roma.
Lazio juga unggul dalam jumlah gol per pertandingan (1,8 tiap pertandingan berbanding Roma yang hanya 1,7 gol tiap pertandingan).
Namun terlepas dari berbagai statistik yang menyertai sebuah pertandingan. Duel antara Roma dan Lazio bukanlah sekedar pertandingan sepakbola biasa.
Duel antara Roma dan Lazio adalah duel mengenai gengsi, duel teknik, duel yang menggambarkan ulang perebutan Remus dan Romulus atas kuasa kota Roma di atas lapangan hijau.
Ini adalah duel derby kota Roma.