Zurich, CNN Indonesia -- Hampir enam dekade yang lalu, tepatnya pada 18 Desember 1956, penghargaan Ballon d'Or pertama untuk kali pertama diberikan kepada Stanley Matthews. Legenda sepak bola Inggris itu hanya memiliki gaji 20 poundsterling per pekan ketika merebut penghargaan tersebut.
Matthews dianggap sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang sejarah Inggris. Julukannya adalah 'Si Pesulap'. Meski tidak pernah mempersembahkan trofi bagi Inggris, namun Matthews menjadi satu-satunya pesepakbola yang mendapat gelar kesatria saat masih aktif bermain.
Dengan total 47 suara, Matthews berhasil mengalahkan sejumlah nama besar lainnya pada penghargaan Ballon d'Or 1956. Matthews sukses mengalahkan dua legenda Real Madrid, Alfredo Di Stefano (44 suara) dan Raymond Kopa (33 suara).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kehidupan pesepakbola di era 1950an tentunya tidak semewah saat ini. Seperti dikutip dari
BBC Sport, Matthews hanya mendapatkan gaji 20 poundsterling per pekan di Blackpool saat merebut penghargaan Ballon d'Or.
Matthews bahkan pernah hanya mendapatkan gaji 3 poundsterling per pekan saat memulai kariernya bersama Stoke City. Berdasarkan kalkulator inflasi, 20 poundsterling saat ini bernilai sekitar 682 poundsterling atau setara Rp12,9 juta.
Bintang iklan rokokJika kita bandingkan gaji Matthews dengan penerima Ballon d'Or 2013, Cristiano Ronaldo, jelas bak langit dan bumi. Ronaldo, yang merupakan favorit merebut Ballon d'Or 2014, saat ini mendapatkan gaji 380 ribu poundsterling atau setara Rp7,3 miliar per pekan.
Pendapatan Matthews lainnya diraih dari menjadi bintang iklan rokok Craven, meski pemain yang meninggal pada 23 Februari 2000 itu tidak pernah merokok. Sedangkan sponsor Ronaldo di antaranya adalah Nike, Emporio Armani, Castrol, dan KFC.
"Dia pernah bilang hanya mendapatkan gaji 20 poundsterling per pekan. Saat ini, dia akan bernilai semua uang yang berada di Bank of England," ujar legenda Chelsea, Gianfranco Zola.
Matthews justru mendapatkan gaji yang lebih besar, 50 poundsterling per pekan, saat usianya memasuki 46. Hal itu terjadi di era keduanya memperkuat Stoke pada 1961 hingg 1965.
Satu-satunya trofi bergengsi yang pernah diraih Matthews adalah menjuarai Piala FA 1953 bersama Blackpool. Sedangkan bersama Stoke City, prestasi terbaik Matthews adalah menjadi juara Divisi Dua Liga Inggris 1933 dan 1963.
Perang Dunia II sepanjang 1939 hingga 1945, yang menghentikan sepak bola Inggris selama tujuh tahun, diklaim telah menghambat peluang Matthews merebut gelar. Matthews ikut berperang bersama Angkatan Udara Inggris.
Jus wortelKecepatan menjadi salah satu kekuatan yang menonjol dalam permainan Matthews. Bahkan legenda sepak bola Jerman, Franz Beckenbauer, menganggap Matthews akan sulit dihentikan dan dikejar saat sedang berlari.
Kemampuan teknik individu Matthews juga di atas rata-rata. Berbeda dengan sepak bola modern, di mana para pesepakbola mendapatkan nutrisi terbaik dari pihak klub dan timnas, Matthews dulu hanya mengandalkan jus wortel.
"Program dietnya tetap sama, jus wortel di siang hari, steak dan salad untuk makan malam," ucap anak perempuan Matthews, Jean.
Jean juga memastikan, ayahnya selalu menjalani puasa di hari Senin. Matthews menganggap menjalani puasa akan membuat tubuhnya semakin sehat.
Ada satu kegiatan Matthews yang juga menjadi kebiasaan Ronaldo, yakni Turkish Bath atau mandi ala Turki. Kegiatan itu diklaim Ronaldo bisa membuatnya lebih nyenyak tidur usai menjalani pertandingan.
(har/har)