Jakarta, CNN Indonesia -- Mengukur kehebatan Muhammad Ali sebagai petinju terbaik sepanjang masa mungkin bisa dilakukan dengan mendengarkan pengakuan lawan dari petinju yang semula bernama Cassius Clay tersebut.
Entah itu kebencian, pujian, atau cacian, kata-kata tersebut bisa menjadi ukuran bagaimana Ali mampu menanamkan ketakutan dalam diri lawan-lawannya
Sebut saja nama-nama legenda tinju seperti George Foreman, Floyd Patterson, Sony Liston, hingga Joe Frazier yang sempat mengutarakan pendapat mereka terhadap Ali.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini adalah beberapa kutipan para legenda ring tinju terhadap sosok petinju yang dilahirkan dengan nama asli Cassius Marcellus Clay tersebut:
"Muhammad membuat saya terkesan, saya akui itu. Dia lebih jauh lebih unggul. Pada malam itu, dia merupakan petinju yang lebih baik di atas ring," ujar
George Foreman setelah kalah dalam pertarungan yang akan dikenang sebagai pertarungan terbai abad ke-20 bertajuk "Rumble in The Jungle"
"Saya tidak menyebutnya sebagai petinju terbaik sepanjang masa, namun ia adalah manusia terhebat yang pernah saya temui," kata
Foreman kembali.
"Saya mungkin akan menyakiti anak itu," ujar
Sony Liston sebelum pertandingannya dengan Ali yang saat itu masih bernama Cassius Clay. Hasilnya? menjelang ronde ketujuh, Liston tidak keluar memenuhi panggilan wasit untuk masuk ke dalam ring, dan Ali dinyatakan menang dengan teknikal KO, membuatnya meraih gelar juara dunia pertamanya.
"Kami tahu, Ali adalah seorang gila. Kamu bisa memprediksi apa yang akan dilakukan seorang yang normal, namun kamu tidak bisa menduga apa yang akan dilakukan seorang gila. Dan Ali adalah seorang yang gila," masih menurut
Liston, dua tahun kemudian.
"Pada ronde ke-12, Ali menjadi tukang pukul maniak. Lalu kebahagiaan menghampiri saya, karena saya tahu ini semua akan berakhir,"
Floyd Patterson."Di Manilla, saya bukan ingin mengalahkannya, tapi ingin merobek jantungnya," kata
Joe Frazier, petinju yang bertarung melawan Ali dalam salah satu pertarungan paling brutal, "Thrilla in Manila".
"Saya menghantamnya dengan pukulan yang bisa merobohkan tembok suatu kota. Ya Tuhan, ia adalah seorang juara yang luar biasa," ujar
Frazier seusai pertempuran di Manila yang dimenangkan Ali.
(vws)