73 TAHUN ALI

Laila, Pewaris Kerajaan Muhammad Ali

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Sabtu, 17 Jan 2015 10:08 WIB
Petinju legendaris dunia memiliki sembilan anak buah perkawinannya dengan lima istri. Hanya ada satu yang meneruskan jejaknya sebagai petinju dan jadi juara.
Laila Ali menjatuhkan April Fowler pada pertandingan tinju profesional pertamanya di Turning Stone Casino, Verona, New York. Laila meng-K.O kan Fowler dalam waktu 31 detik pada ronde pertama.(Getty Images /Al Bello/Allsport)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dari sembilan anak Muhammad Ali hanya satu yang mengikuti jejak dirinya menjadi atlet tinju.

Generasi penerus Ali di dunia tinju itu bukan dua anak laki-lakinya, Muhammad Ibo dan Assad, melainkan salah satu anak perempuannya.

Laila, anak bungsu Ali--dari garis darah--mulai berlatih tinju sejak usianya 18 tahun. Anak Ali yang paling bungsu sebetulnya Assad. Namun, Assad merupakan anak yang diadopsi Ali bersama istri kelimanya, Yolanda alias Lonnie.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uniknya, Ali bukanlah alasan Laila ingin naik ke atas ring melainkan petinju perempuan Christie Martin. Awalnya keputusan Laila untuk naik ke atas ring ditentang keras oleh Ali.

Pada 23 Februari 1999 surat kabar Amerika Serikat (AS), The New York Times, dalam berita dengan judul 'Another Ali Enters the Ring: His Daughter', menceritakan kisah awal Laila terjun ke dunia tinju.

Saya ingin menjadi anak ayah yang tidak pernah ia miliki.Laila Ali
NY Times menulis perempuan kelahiran 30 Desember 1977 itu pertama kali meminta izin ayahnya untuk terjun ke dunia tinju pada akhir Januari 1999.

Laila disebutkan tak tahu kalimat awal untuk meminta izin kepada sang ayah. Maklum saja, Ali pernah mencibir mengenai keberadaan petinju perempuan. Pria yang bernama Cassius Clay sebelum masuk Islam dan mengganti namanya jadi Muhammad Ali itu menyatakan olahraga tinju hanya untuk kalangan pria, bukan perempuan.

Laila duduk di seberang ayahnya sebelum meminta izin mengikuti jejak ke dunia tinju.

"Well, Daddy," ujar Laila, "Saya ingin memberitahu kamu, saya ingin terjun ke tinju profesional, dan saya menyayangi kamu. Saya ingin mengatakan kepada anda bahwa tanpa dukunganmu juga, saya akan tetap melakukannya."

Ali yang menderita sindrom parkinson itu diam dan menatap wajah anaknya. Ali dengan suara berbisik menjawab permintaan Laila, "Saya tidak ingin kamu terluka."

"Ayah, saya tidak akan terluka," jawab Laila seketika, "Saya akan bertanding melawan perempuan, bukan pria. Dan saya punya genetika kamu."

Ali tertawa dan meminta putri bungsunya berdiri menunjukkan kuda-kuda Laila. Laila menurutinya dan Ali mencoba menyempurnakan teknik kuda-kuda putrinya.

"Dia meminta saya lebih menaikkan tangan," ungkap Laila menceritakan kisahnya."Saya ingin menjadi anak ayah yang tidak pernah ia miliki, dan saya tidak ingin terdengar kasar (mengacu kepada saudara-saudaranya yang tak berminat pada tinju). Saya adalah satu-satunya yang bisa melakukan ini."

Laila tak ingin sekedar menyandang nama belakang Ali. Pemilik LA Boxing Gym, Richard Allen menceritakan Laila datang ke sasana untuk berlatih setiap malam.

"Seperti jam kerja saja," kata Allen,"Dia bekerja sangat keras. Dia mau belajar. Dan dia bukan seorang (perempuan) primadona."

Rekor Tak Terkalahkan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER