Estoril, CNN Indonesia -- Ketua Wasit UEFA yang juga mantan wasit terbaik Eropa, Pierluigi Collina, mendukung ide diberlakukannya kartu putih.
Kartu ini sebagai hukuman bagi pemain yang melakukan simulasi (
diving) di lapangan atau terlalu berlebihan saat melakukan protes pada wasit.
Berbicara pada konferensi
Football Talks 2015 di Estoril, Portugal, pria asal Italia tersebut mengatakan bahwa ide kartu putih sedang dipertimbangkan UEFA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sangat penting untuk memberikan 'pesan'," ujar Collina. "Dan saya pikir pemain yang melakukan simulasi di lapangan, atau memprotes keputusan wasit bukan merupakan pesan yang positif."
Pada Oktober lalu, Presiden UEFA Michel Platini mengajukan ide mengenai kartu putih yang akan diberikan kepada pemain yang pura-pura jatuh untuk mendapatkan tendangan bebas, hingga mereka yang terlalu sering memprotes keputusan wasit.
Berdasarkan aturan tersebut, pemain yang mendapatkan kartu putih tersebut harus menepi selama beberapa saat.
Pihak UEFA juga telah mencoba peraturan ini di sejumlah turnamen usia muda, tetapi Collina menekankan masih terlalu dini untuk menerapkannya di level senior.
"Kami telah menerapkan peraturan ini di turnamen usia muda, dan hasilnya cukup positif," ujar mantan pelatih berusia 54 tahun tersebut.
Selain itu Collina juga mengungkapkan usaha UEFA untuk meningkatkan kualitas wasit dengan memperjelas komunikasi dan tingkat level kebugaran yang lebih tinggi.
"Kelelahan dapat mempengaruhi keputusan penting yang harus diambil wasit di menit-menit akhir pertandingan," ujar Collina menambahkan.
"Sangat penting untuk memberikan keputusan yang tepat, khususnya di pertandingan modern, di mana pertandingan dimainkan dengan kecepatan yang tinggi."
(vri/vri)