Ellyas Pical, Pengubah Sejarah Tinju Indonesia

M. Arby Rahmat | CNN Indonesia
Sabtu, 07 Feb 2015 11:26 WIB
Jika ditanya siapa petinju terhebat Indonesia sepanjang masa? Sebagian rakyat Indonesia pasti akan menjawab: Ellyas Pical!
Ellyas Pical mencetak dua sejarah baru di awal karier profesionalnya sebagai petinju. (Detikcom/Rengga Sancaya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jika ditanya siapa petinju terhebat Indonesia sepanjang masa? Sebagian rakyat Indonesia pasti akan menjawab: Ellyas Pical!

Elly jatuh cinta pada olahraga tinju sejak masih kecil. Elly kecil sangat suka menonton pertandingan-pertandingan tinju di televisi terutama pertandingan Muhammad Ali.

Untuk menghindari sifatnya yang suka berkelahi, ia kemudian meminta pamannya untuk melatihnya tinju, dimulai sejak 13 tahun. Sebagai petinju amatir yang bermain di kelas terbang, ia kerap menjadi juara mulai dari tingkat kabupaten hingga kejuaraan Piala Presiden.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rekor pertarungan profesional Elly memang tidak seimpresif Chris John. Namun, mantan petinju yang lahir di Ullath, Saparua, itu akan selalu dikenang sebagai atlet yang mengubah sejarah tinju Indonesia. Bukan hanya satu kali, tapi dua kali.

Elly, yang memulai karier profesional pada 1983, mencetak sejarah pertamanya ketika merebut gelar Orient and Pacific Boxing Federation (OPBF) dengan mengalahkan Chung Hi-yung dari Korea Selatan pada 19 Mei 1984.

Kemenangan angka Elly asal Hi-yung sangat bersejarah bagi olahraga Indonesia. Pasalnya, ini adalah kali pertama ada petinju Indonesia yang berhasil meraih gelar internasional.

Pelopor tinju Indonesia

Sejarah tinju Indonesia benar-benar berubah pada 3 Mei 1985. Elly menjadi juara dunia tinju pertama dari Indonesia setelah mengalahkan petinju Korsel, Chun Ju-do, pada perebutan gelar kelas terbang super IBF.

Setahun berselang, gelar juara dunia lepas dari tangan Elly setelah dikalahkan petinju Republik Dominika, Caesar Polanco, yang menang angka di Jakarta. Tak gentar dan pantang menyerah, Elly rebut kembali sabuknya dari Polanco dengan pukulan KO pada tanggal 5 Juli 1986.

Elly kembali membuktikan kehebatannya setelah kalah dari petinju Thailand, Khaosai Galaxy, pada Januari 1987. Elly merebut gelar juara dunia kelas terbang super IBF untuk kali ketiga ketika mengalahkan Chang Tae-il pada Oktober 1987.

Elly total bertarung 26 kali, dengan 20 menang (11 menang KO), kalah 5 kali, dan seri 1 kali. Elly kehilangan gelar juara dunia untuk kali terakhir ketika kalah dari Juan Polo Perez pada pertarungan di Amerika Serikat, 14 Oktober 1989.

Setelah kekalahan dari Perez, Elly sempat menjalani pertarungan non-gelar sebanyak tiga kali, hingga akhirnya ayah dari Lorinly dan Matthew Pical ini menyingkir dari ring tinju.

Setelah pensiunnya petinju asal Maluku tersebut, dunia tinju Indonesia mulai memanen hasilnya. Rentetan juara dunia tinju asal Indonesia kemudian bermunculan: Nico Thomas, Chris John, Muhammad Rachman, dan Daud Yordan. (har/har)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER