Kairo, CNN Indonesia -- Asosiasi Sepak Bola Mesir (EFA) memutuskan untuk menghentikan seluruh kompetisi sepak bola menyusul bentrok yang terjadi antara suporter dengan polisi di Kairo, Minggu (8/2).
Total ada tiga kasta di kompetisi sepak bola Mesir. Tidak dijelaskan hingga kapan EFA akan menghentikan seluruh kompetisi tersebut.
"EFA memutuskan untuk menghentikan seluruh aktivitas sepak bola di semua level liga untuk menghormati korban tewas yang terjadi sebelum pertandingan melawan Zamalek melawan ENPPI," tulis pernyataan resmi EFA melalui situs resmi asosiasi.
Seperti dikutip dari
Reuters, terdapat informasi yang simpang siur mengenai korban tewas pada bentrokan yang terjadi di luar Stadion Air Defence, Kairo, tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian kesehatan Mesir menyatakan kepada
Reuters, jumlah orang yang tewas adalah 19. Namun, pihak jaksa penuntut umum menyatakan korban tewas mencapai 22 orang.
Sementara itu, kelompok suporter garis keras Zamalek, Ultras White Knights, melalui akun Facebook mereka menyatakan hingga kini sudah ada 28 suporter tewas.
Ada dua versi penyebab bentrokan. Pihak pemerintah Mesir, melalui kementerian dalam negeri, menyatakan bentrokan terjadi karena ratusan anggota White Knights berusaha masuk stadion tanpa memiliki tiket.
Hal itu dibantah pihak White Knights, yang kemudian menyatakan penyebab bentrokan dikarenakan hanya ada satu pintu masuk stadion yang dibuka pihak keamanan.
Kerusuhan tersebut membuat Zamalek menunda konferensi pers untuk memperkenalkan pelatih baru asal Portugal, Jesualdo Ferreira, Senin (9/2).
(har/har)